Sepertinamanya, film ini dibuat berdasarkan kitab Daniel pada Perjanjian Lama, Alkitab. Dikisahkan bahwa Nabi Daniel yang kala itu dibuang ke Babel (Kerajaan Romawi Kuno) dibawa ke Istana Babel untuk menjadi pelayan Raja, namun karena Hikmat dan berkat yang didapatnya dari Tuhan. Ia berhasil menjadi orang kepercayaan Raja Nebukadnezar ( Raja
KRITIS – Kisah Nabi Nuh singkat untuk anak – Nabi Nuh adalah nabi ketiga sesudah Adam, Syith dan Idris dan keturunan kesembilan dari Nabi Adam. Ayahnya adalah Lamik bin Metusyalih bin lahir tahun berapa? Nuh Ibrani נוֹחַ, Nūḥ; Tiberias נֹחַ; Arab نوح sekitar 3993-3043 SM merupakan seorang rasul yang disebutkan dalam Taurat, Alkitab, dan beberapa tahun dari kematian Nabi Adam. Banyak hal berubah di muka bumi. Dan bertepatan dengan fitrah manusia itu sendiri, terjadilah kealpaan terhadap wasiat Nabi Adam. Kesalahan yang dahulu kembali mana ketika Nabi Adam dan Hawa melupakan ketetapan tuhan untuk menjauhi pohon didalam syurga, seperti itulah manusia melupakan ajaran ilahi yang dilangsungkan dimuka bumi selepas turun dari lahirnya kaum Nabi Nuh, telah hidup lima orang saleh dari datuk-datuk kaum Nabi Nuh. Mereka hidup selama beberapa zaman kemudian mereka mati. Nama-nama mereka adalah Wadd, Suwa’, Yaghuts, Ya’uq dan Nasr.“Dan mereka berkata “Jangan sekali-kali kamu meninggalkan penyembahan tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan penyembahan wadd, dan jangan pula suwaa’, yaghuts, ya’uq dan nasr”. Surah Nuh ayat 23Setelah kematian mereka, orang-orang membuat patung-patung dari mereka, dalam rangka menghormati mereka dan sebagai peringatan terhadap berlalulah waktu, lalu orang-orang yang memahat patung itu mati. Lalu datanglah anak-anak mereka, kemudian anak-anak itu mati, dan datanglah cucu- cucu timbullah berbagai dongeng dan khurafat yang membelenggu akal manusia di mana disebutkan bahawa patung-patung itu memiliki kekuatan situasi seperti ini, Allah SWT mengutus Nuh untuk membawa ajaran ilahi kepada kaumnya. Nabi Nuh adalah seorang hamba yang akalnya tidak terpengaruh oleh keadaan sekeliling, yang menyembah selain Allah SWT. Allah SWT memilih hamba-Nya Nuh dan mengutusnya di tengah-tengah Nabi Nuh kepada kaumnya“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu ia berkata “Hai kaumku, sembahlah oleh kamu Allah, karena sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?” Surah Al-Mu’minun ayat 23Nabi Nuh menjelaskan kepada kaumnya bahawa mustahil terdapat selain Allah Yang Maha Esa sebagai Pencipta. Ia memberikan pengertian kepada mereka, bahawa dunia telah lama menipu mereka dan telah tiba waktunya untuk menghentikan tipuan menyampaikan kepada mereka, bahawa Allah SWT telah memuliakan manusia Dia telah menciptakan mereka, memberi mereka rezeki, dan menganugerahi akal dan tubuh yang sihat kepada mendengarkan dakwahnya dengan penuh minat. Dakwah Nabi Nuh cukup menggoncangkan jiwa Nuh menarik perhatian kaumnya agar melihat alam semesta yang diciptakan oleh Allah berupa langit dengan matahari, bulan dan bintang-bintang yang menghiasinya, bumi dengan kekayaan yang ada di atas dan di menjadi bukti dan tanda nyata akan adanya keesaan Tuhan yang harus disembah dan bukan berhala-berhala yang mereka buat dengan tangan mereka samping itu Nabi Nuh juga memberitakan kepada mereka bahwa akan ada ganjaran yang akan diterima oleh manusia atas segala amalannya di dunia iaitu syurga bagi amalan kebajikan dan neraka bagi segala pelanggaran terhadap perintah agama yang berupa kemungkaran dan Nuh yang dikurniakan Allah dengan sifat-sifat yang patut dimiliki oleh seorang nabi, fasih dan tegas dalam kata-katanya, bijaksana dan sabar dalam tindak-tanduknya melaksanakan tugas risalahnya kepada tetapi walaupun Nabi Nuh telah berusaha sekuat tenaganya berdakwah kepada kaumnya, ternyata hanya sedikit sekali dari kaumnya yang dapat menerima dakwahnya dan mengikuti ajakannya, yang menurut sementara riwayat tidak melebihi bilangan seratus pun terdiri dari orang-orang yang miskin berkedudukan sosial lemah. Sedangkan orang yang kaya-raya, berkedudukan tinggi dan terpandang dalam masyarakat, yang merupakan pembesar-pembesar dan penguasa-penguasa tetap membangkang, tidak mempercayai Nabi Nuh mengingkari dakwahnya dan tidak merelakan melepas agamanya dan kepercayaan mereka terhadap berhala-berhala mereka berusaha dengan mengadakan persekongkolan hendak melumpuhkan dan menggagalkan usaha dakwah Nabi mereka kepada Nabi Nuh“Bukankah engkau hanya seorang daripada kami dan tidak berbeda daripada kami sebagai manusia biasa. Jikalau betul Allah akan mengutuskan seorang rasul yang membawa perintah-Nya, nescaya Ia akan mengutuskan seorang malaikat yang patut kami dengarkan kata-katanya dan kami ikuti ajakannya dan bukan manusia biasa seperti engkau hanya dapat diikuti orang-orang rendah kedudukan sosialnya seperti para buruh petani orang-orang yang tidak berpenghasilan yang bagi kami mereka seperti sampah itu adalah orang-orang yang tidak mempunyai daya fikiran dan ketajaman otak, mereka mengikutimu secara buta tuli tanpa memikirkan dan menimbangkan masak-masak benar atau tidaknya dakwah dan ajakanmu agama yang engkau bawa dan ajaran -ajaran yang engkau sadurkan kepada kami itu betul-betul benar, nescaya kamilah dulu mengikutimu dan bukannya orang-orang yang mengemis pengikut-pengikutmu itu. kami sebagai pemuka-pemuka masyarakat yang pandai berfikir, memiliki kecerdasan otak dan pandangan yang luas dan yang dipandang masyarakat sebagai pemimpin-pemimpinnya, tidaklah mudah kami menerima ajakanmu dan tidak mempunyai kelebihan di atas kami tentang soa-soal kemasyarakatan dan pergaulan jauh lebih pandai dan lebih mengetahui daripada mu tentang hal itu kami terhadapmu, tidak lain dan tidak bukan, bahawa engkau adalah pendusta belaka.”Nabi Nuh berkata, menjawab ejekan dan olok-olokan kaumnya“Adakah engkau mengira bahwa aku dapat memaksa kamu mengikuti ajaranku atau mengira bahwa aku mempunyai kekuasaan untuk menjadikan kamu orang-orang yang beriman jika kamu tetap menolak ajakan ku dan tetap membuta-tuli terhadap bukti-bukti kebenaran dakwahku dan tetap mempertahankan pendirianmu yang tersesat yang diilhamkan oleh kesombongan dan kecongkakan karena kedudukan dan harta-benda yang kamu hanya seorang manusia yang mendapat amanah dan diberi tugas oleh Allah untuk menyampaikan risalah-Nya kepada kamu tetap berkeras kepala dan tidak mahu kembali ke jalan yang benar dan menerima agama Allah yang diutuskan-Nya kepada ku maka terserahlah kepada Allah untuk menentukan hukuman-Nya dan ganjaran-Nya keatas diri hanya pesuruh dan rasul-Nya yang diperintahkan untuk menyampaikan amanah-Nya kepada yang berkuasa memberi hidayah kepadamu dan mengampuni dosamu atau menurunkan azab dan siksaan-Nya di atas kamu sekalian jika Ia pula yang berkuasa menurunkan siksa dan azab-nya di dunia atau menangguhkannya sampai hari kemudian. Dialah Tuhan pencipta alam semesta ini, Maha Kuasa ,Maha Mengetahui, maha pengasih dan Maha Penyayang.”.Kaum Nuh mengemukakan syarat dengan berkata“Wahai Nuh! Jika engkau menghendaki kami mengikutimu dan memberi sokongan dan semangat kepada kamu dan kepada agama yang engkau bawa, maka jauhkanlah para pengikutmu yang terdiri dari orang-orang petani, buruh dan hamba-hamba sahaya mereka dari pengaulanmu karena kami tidak dapat bergaul dengan mereka duduk berdampingan dengan mereka mengikut cara hidup mereka dan bergabung dengan mereka dalam suatu agama dan bagaimana kami dapat menerima satu agama yang menyamaratakan para bangsawan dengan orang awam, penguasa dan pembesar dengan buruh-buruhnya dan orang kaya yang berkedudukan dengan orang yang miskin dan papa.”Nabi Nuh menolak pensyaratan kaumnya dan berkata“Risalah dan agama yang aku bawa adalah untuk semua orang tiada pengecualian, yang pandai mahupun yang bodoh, yang kaya mahupun miskin, majikan ataupun buruh ,diantara penguasa dan rakyat biasa semuanya mempunyai kedudukan dan tempat yang sama terhadap agama dan hukum kata aku memenuhi pensyaratan kamu dan meluluskan keinginanmu menyingkirkan para pengikutku yang setia itu, maka siapakah yang dapat ku harapkan akan meneruskan dakwahku kepada orang ramai dan bagaimana aku sampai hati menjauhkan daripadaku orang-orang yang telah beriman dan menerima dakwahku dengan penuh keyakinan dan keikhlasan di kala kamu menolaknya serta mengingkarinya, orang-orang yang telah membantuku dalam tugasku di kala kamu menghalangi usahaku dan merintangi bagaimanakah aku dapat mempertanggungjawabkan tindakan pengusiranku kepada mereka terhadap Allah bila mereka mengadu bahawa aku telah membalas kesetiaan dan ketaatan mereka dengan sebaliknya semata-mata untuk memenuhi permintaanmu dan tunduk kepada pensyaratanmu yang tidak wajar dan tidak dpt diterima oleh akal dan fikiran yang kamu adalah orang-orang yang bodoh dan tidak berfikiran sihat”.Pada akhirnya, karena merasa tidak berdaya lagi mengingkari kebenaran kata-kata Nabi Nuh dan merasa kehabisan alasan dan hujjah untuk melanjutkan dialog dengan beliau, maka berkatalah mereka“Wahai Nabi Nuh! Kita telah banyak bermujadalah dan berdebat dan cukup berdialog serta mendengar dakwahmu yang sudah menjemukan tetap tidak akan mengikutimu dan tidak akan sesekali melepaskan kepercayaan dan adat-istiadat kami sehingga tidak ada gunanya lagi engkau mengulang-ulangi dakwah dan ajakanmu dan bertegang lidah dengan apa yang engkau benar-benar orang yang menepati janji dan kata-katanya. Kami ingin melihat kebenaran kata-katamu dan ancamanmu dalam kenyataan. Karena kami masih tetap belum mempercayaimu dan tetap meragukan dakwahmu.”Nabi Nuh berputus asa dari kaumnyaNabi Nuh berada di tengah-tengah kaumnya selama sembilan ratus lima puluh tahun berdakwah menyampaikan risalah Nuh mengajak mereka meninggalkan penyembahan berhala dan kembali menyembah dan beribadah kepada Allah Yang maha Kuasa memimpin mereka keluar dari jalan yang sesat dan gelap ke jalan yang benar dan mereka hukum-hukum syariat dan agama yang diwahyukan oleh Allah kepadanya, mengangkat darjat manusia yang tertindas dan lemah ke tingkat yang sesuai dengan fitrah dan Nuh berusaha menghilangkan sifat-sifat sombong dan bongkak yang melekat pada para pembesar kaumnya dan medidik agar mereka berkasih sayang, tolong-menolong diantara sesama tetapi dalam waktu yang cukup lama itu, Nabi Nuh tidak berhasil menyedarkan dan menarik kaumnya untuk mengikuti dan menerima dakwahnya beriman, bertauhid dan beribadat kepada Allah kecuali sekelompok kecil kaumnya yang tidak mencapai seramai seratus ia telah melakukan tugasnya dengan segala daya-usahanya dan sekuat tenaganya dengan penuh kesabaran dan kesulitan menghadapi penghinaan, ejekan dan cercaan makian kaumnya, karena ia mengharapkan akan datang masanya di mana kaumnya akan sedar diri dan datang mengakui kebenarannya dan kebenaran Nabi Nuh akan kesedaran kaumnya ternyata makin hari makin berkurangan dan bahawa sinar iman dan takwa tidak akan menebus ke dalam hati mereka yang telah tertutup rapat oleh ajaran dan bisikan sisa harapan Nabi Nuh dari kaumnya dan habislah kesabarannya. Ia memohon kepada Allah agar menurunkan Azab-Nya di atas kaumnya yang berkepala batu seraya berseru”Ya Allah! Janganlah Engkau biarkan seorang pun daripada orang-orang kafir itu hidup dan tinggal di atas bumi akan berusaha menyesatkan hamba-hamba-Mu, jika Engkau biarkan mereka tinggal dan mereka tidak akan melahirkan dan menurunkan selain anak-anak yang berbuat maksiat dan anak-anak yang kafir spt mereka.”Doa Nabi Nuh dikalbulkan oleh Allah dan permohonannya diluluskan dan tidak perlu lagi menghiraukan dan mempersoalkan kaumnya, karena mereka itu akan menerima hukuman Allah dengan mati Nuh Membuat Kapal BesarSetelah menerima perintah Allah untuk membuat sebuah kapal, segeralah Nabi Nuh mengumpulkan para pengikutnya dan mulai mereka mengumpulkan bahan yang diperlukan untuk maksud dengan mengambil tempat di luar dan agak jauh dari kota dan keramaiannya mereka dengan rajin dan tekun bekerja siang dan malam menyelesaikan pembinaan kapal yang diperintahkan Nabi Nuh telah menjauhi kota dan masyarakatnya, agar dapat bekerja dengan tenang tanpa gangguan bagi menyelesaikan pembinaan kapalnya namun ia tidak luput dari ejekan dan cemuhan kaumnya yang kebetulan atau sengaja melalui tempat kerja membina kapal mengejek dan mengolok-olok dengan mengatakan“Wahai Nuh! Sejak kapan engkau telah menjadi tukang kayu dan pembuat kapal?Bukankah engkau seorang nabi dan rasul menurut pengakuanmu, kenapa sekarang menjadi seorang tukang kayu dan pembuat kapal yang engkau buat itu di tempat yang jauh dari air ini adalah maksudmu untuk ditarik oleh kerbau ataukah mengharapkan angin yang akan menarik kapalmu ke laut?”Nabi Nuh dengan sikap dingin dan tersenyum seraya menjawab”Baiklah tunggu saja saatnya nanti, jika kamu sekarang mengejek dan mengolok-olok kami maka akan tibalah masanya kelak bagi kami untuk mengejek kamu dan akan kamu ketahui kelak untuk apa kapal yang kami siapkan saatnya azab dan hukuman Allah menimpa atas diri kamu.”Setelah selesai pekerjaan pembuatan kapal yang merupakan alat pengangkutan laut pertama di dunia, Nabi Nuh menerima wahyu dari Allah”Siap-siaplah engkau dengan kapalmu, bila tiba perintah-Ku dan terlihat tanda-tanda daripada-Ku maka segeralah angkut bersamamu di dalam kapalmu dan kerabatmu dan bawalah dua pasang dari setiap jenis makhluk yang ada di atas bumi dan belayarlah dengan izin-Ku.”Kemudian tercurahlah dari langit dan memancur dari bumi air yang deras dan dahsyat yang dalam sekelip mata telah menjadi banjir besar melanda seluruh kota dan desa menggenangi Nabi Nuh yang telah terisi penuh dengan para orang mukmin dan pasangan makhluk yang diselamatkan oleh Nabi Nuh atas perintah iringan “Bismillahi majraha wa mursaha” belayarlah kapal Nabi Nuh dengan lajunya menyusuri lautan air, menentang angin yang kadang kala lemah lembut dan kadang kala ganas dan kanan kiri kapal terlihatlah orang-orang kafir bergelut melawan gelombang air yang menggunung berusaha menyelamat diri dari cengkaman maut yang sudah sedia menerkam mereka di dalam lipatan gelombang-gelombang Nabi Nuh berada di atas geladak kapal memperhatikan cuaca dan melihat-lihat orang-orang kafir dari kaumnya sedang bergelimpangan di atas permukaan air, tiba-tiba terlihatlah olehnya tubuh putera sulungnya yang bernama “Kan’aan” timbul tenggelam dipermainkan oleh gelombang yang tidak menaruh belas kasihan kepada orang-orang yang sedang menerima hukuman Allah saat itu, tanpa disadari, timbullah rasa cinta dan kasih sayang seorang ayah terhadap putera kandungnya yang berada dalam keadaan cemas menghadapi maut ditelan Nuh secara spontan, terdorong oleh suara hati kecilnya berteriak dengan sekuat suaranya memanggil puteranya“Wahai anakku! Datanglah kemari dan gabungkan dirimu bersama keluargamu. Bertaubatlah engkau dan berimanlah kepada Allah agar engkau selamat dan terhindar dari bahaya maut yang engkau menjalani hukuman Allah.”Kan’aan, putera Nabi Nuh, yang tersesat dan telah terkena racun rayuan syaitan dan hasutan kaumnya yang sombong dan keras kepala itu menolak dengan keras ajakan dan panggilan ayahnya yang menyayanginya dengan kata-kata yang menentang”Biarkanlah aku dan pergilah, jauhilah aku, aku tidak sudi berlindung di atas geladak kapalmu aku akan dapat menyelamatkan diriku sendiri dengan berlindung di atas bukit yang tidak akan dijangkau oleh air bah ini.”Nuh menjawab”Percayalah bahawa tempat satu-satunya yang dapat menyelamatkan engkau ialah bergabung dengan kami di atas kapal ini. Masa tidak akan ada yang dapat melepaskan diri dari hukuman Allah yang telah ditimpakan ini kecuali orang-orang yang memperolehi rahmat dan keampunan-Nya.”Setelah Nabi Nuh mengucapkan kata-katanya tenggelamlah Kan’aan disambar gelombang yang ganas dan lenyaplah ia dari pandangan mata ayahnya, tergelincirlah ke bawah lautan air mengikut kawan-kawannya dan pembesar-pembesar kaumnya yang durhaka Nuh bersedih hati dan berdukacita atas kematian puteranya dalam keadaan kafir tidak beriman dan belum mengenal Allah. Beliau berkeluh-kesah dan berseru kepada Allah”Ya Tuhanku, sesungguhnya puteraku itu adalah darah dagingku dan adalah bahagian dari keluargaku dan sesungguhnya janji-Mu adalah janji benar dan Engkaulah Maha Hakim yang Maha Berkuasa.”Allah berfirman”Wahai Nuh! Sesungguhnya dia puteramu itu tidaklah termasuk keluargamu, karena ia telah menyimpang dari ajaranmu, melanggar perintahmu menolak dakwahmu dan mengikuti jejak orang-orang yang kafir daripada namanya dari daftar mereka yang telah menerima dakwahmu mengikuti jalan mu dan beriman kepada-Ku dapat engkau masukkan dan golongkan ke dalam barisan keluargamu yang telah Aku janjikan perlindungannya dan terjamin keselamatan orang-orang yang mengingkari risalah mu, mendustakan dakwahmu dan telah mengikuti hawa nafsunya dan tuntutan Iblis, pastilah mereka akan binasa menjalani hukuman yang telah Aku tentukan walau mereka berada dipuncak janganlah engkau sesekali menanyakan tentang sesuatu yang engkau belum ketahui. Aku ingatkan janganlah engkau sampai tergolong ke dalam golongan orang-orang yang bodoh.”Nabi Nuh sedar segera setelah menerima teguran dari Allah bahwa cinta kasih sayangnya kepada anaknya telah menjadikan ia lupa akan janji dan ancaman Allah terhadap orang-orang kafir termasuk puteranya sadar bahawa ia tersesat pada saat ia memanggil puteranya untuk menyelamatkannya dari bencana banjir yang didorong oleh perasaan naluri darah yang menghubungkannya dengan puteranya padahal sepatutnya cinta dan taat kepada Allah harus mendahului cinta kepada keluarga dan sangat sesalkan kelalaian dan kealpaannya itu dan menghadap kepada Allah memohon ampun dan maghfirahnya dengan berseru”Ya Tuhanku aku berlindung kepada-Mu dari godaan syaitan yang terlaknat, ampunilah kelalaian dan kealpaanku sehingga aku menanyakan sesuatu yang aku tidak Tuhanku bila Engkau tidak memberi ampun dan maghfirah serta menurunkan rahmat bagiku, nescaya aku menjadi orang yang rugi.”Setelah air bah itu mencapai puncak keganasannya dan habis binasalah kaum Nuh yang kafir dan zalim sesuai dengan kehendak dan hukum Allah, surutlah lautan air diserap bumi kemudian bertambatlah kapal Nuh di atas bukit ” Judie ”Allah berkata kepada Nabi Nuh”Turunlah wahai Nuh ke darat engkau dan para mukmin yang menyertaimu dengan selamat dilimpahi barakah dan inayah dari sisi-Ku bagimu dan bagi umat yang menyertaimu.”Zaman AntediluvianPerkataan Antedulivian adalah satu perkataan yang diambil dari perkataan Latin yang bermaksud “Sebelum Banjir Besar” seperti yang terdapat dalam Injil. Perkataan ini merujuk zaman manusia yang hidup sebelum kejadian banjir besar pada ketika zaman Nabi seperti William Whiston A New Theory of the Earth 1696 dan Henry Morris The Genesis Flood 1961 menggambarkan zaman antediluvian adalah seperti berikutUmur seseorang manusia adalah lebih panjang dari umur manusia hari ini iaitu sekitar 700-950 tahun, seperti yang ditulis dalam Genealogies of populasi manusia pada ketika itu adalah lebih ramai berbanding pada tahun 1696 . Perkiraan Whiston menggambarkan lebih kurang 500 juta manusia berkemungkinan telah lahir dalam zaman antediluvian, berdasarkan jangka hayat yang panjang dan fertility wujud awan dan hujan. Muka bumi hanya menerima air dari embun yang terhasil dari proses pemewalpan dan sejatan siang dan malam. Lautan dan sungai pula sememangnya telah semula jadi wujud dan menjadi sumber kahidupan harian dari Injil New Testament juga mengatakan wujudnya makhluk-makhluk pelik dan ajaib seperti gergasi, manusia berkepak burung Nephilim dan beberapa jenis makhluk yang tidak tergambar oleh fikiran manusia hari kesemunya telah musnah ditelan gelombang dan arus dari banjir besar. Apa yang dapat kita lihat hari ini hanyalah makhluk dan binatang yang telah naik ke kapal Nabi Nabi Nuh dalam Al-QuranAl-Quran menceritakan kisah Nabi Nuh dalam 43 ayat dari 28 surah di antaranya surah Nuh dari ayat 1 sehinga 28, juga dalam surah “Hud” ayat 27 sehingga 48 yang mengisahkan dialog Nabi Nuh dengan kaumnya dan perintah pembuatan kapal serta keadaan banjir yang menimpa di atas dari Kisah Nabi NuhBahawasanya hubungan antara manusia yang terjalin karena ikatan persamaan kepercayaan atau penamaan aqidah dan pendirian adalah lebih erat dan lebih berkesan daripada hubungan yang terjalin karena ikatan darah atau yang walaupun ia adalah anak kandung Nabi Nuh, oleh Allah dikeluarkan dari bilangan keluarga ayahnya karena ia menganut kepercayaan dan agama berlainan dengan apa yang dianut dan didakwahkan oleh ayahnya sendiri, bahkan ia berada di pihak yang memusuhi dan menentangnya.
Macammacam Perang Pada Masa Nabi Muhammad SAW; Kisah Nabi Muhammad SAW dari Lahir Hingga Wafat; Sejarah Agama Islam Di Dunia; Pengertian Islam Menurut Bahasa dan Istilah Dalam 2016 (3) November (2) Agustus (1)
Berikut adalah kisah Nabi Nuh AS mulai dari lahir hingga wafat; tentang istri dan keturunan Nabi Nuh; kisah Nabi Nuh membangun kapal untuk menghadapi banjir besar; dan juga hikmah yang dapat diambil dari cerita-cerita tersebut. Selamat membaca. Kelahiran Nabi Nuh AS Nabi Nuh as dilahirkan 126 tahun setelah wafatnya Nabi Adam as, hal ini sebagaimana yang dituturkan Imam Ibnu Jarir dan yang lainnya. Silsilah beliau adalah Nuh bin Lamak bin Matusyalah bin Khanuj –Nabi Idris as– bin Yarid bin Mahlayil bin Anwasy bin Syits bin Adam Abul Basyar as. Secara umum, Nabi Nuh AS diutus kepada kaum yang menyembah berhala dan berbuat keji, yang mengajak manusia dalam kesesatan dan kekufuran. Namun terdapat perbedaan tentang usia diangkatnya Nabi Nuh menjadi rasul oleh Allah swt. Sebagian mengatakan pada usia 50 tahun, sebagian yang lain mengatakan pada usia 350 tahun, sebagian lagi mengatakan pada usia 480 tahun sebagaimana pendapat Ibnu Jarir. Dan ketiga pendapat itu disandarkan kepada Ibnu Abbas ra. Ibnu Jarir berkata dalam tafsirnya Ibnu Hamid telah meriwayatkan kepada kita, Mahran telah meriwayatkan kepada kita, dari Sufyan, dari Musa, dari Muhammad bin Qais, beliau berkata Ada sebuah kaum yang shalih antara Nabi Adam dan Nabi Nuh, dan mereka mempunyai pengikut yang mengikuti mereka, ketika mereka meninggal, sebagian dari pengikut itu berkata “Kalau mereka yang sudah meninggal itu dibuatkan patung yang mirip dengan mereka agar kita lebih asyik beribadah ketika kita mengingat mereka.” Maka para pengikut itu membuat patung, namun ketika para pengikut itu sudah meninggal, dan datang generasi berikutnya kemudian iblis menipu generasi berikutnya, seraya berkata “Apabila mereka menyembah patung tersebut dan meminta hujan, niscaya mereka akan menurunkan itu”, maka akhirnya mereka menyembah patung yang shalih. Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Urwah bin Zubair, beliau berkata Wadd, Yaghuts, Ya’uq, Suwa’ dan Nasr adalah anak-anak Nabi Adam as dan Wadd adalah anak tertua dan terbaik di antara mereka. Maka tatkala kesesatan sudah semakin parah, Allah swt mengutus seorang nabi untuk mereka agar menyadarkan mereka ke jalan yang benar yaitu Nuh as. Istri dan Keturunan Nabi Nuh AS Nabi Nuh as mempunyai istri, yang di sebagian menyebutnya dengan nama Emzara, yang dari perkawinan tersebut memiliki beberapa anak di antara adalah Ham, Sam, Yafats, Yam dan Abar. Dan Yam inilah yang terkenal dengan sebutan Kan’an. Peristiwa Banjir Pada Masa Nabi Nuh AS Ketika Nuh sudah diangkat menjadi nabi oleh Allah swt, maka beliau berkewajiban risalah tauhid kepada kaumnya yaitu kaum Kan’an. Namun, risalah tauhid oleh kaumnya terutama kaum pembesar dan bangsawan yang tidak ingin kedudukan mereka sama dengan kasta yang rendah karena mayoritas pengikut Nabi Nuh as adalah orang-orang yang berkasta bawah. Bahkan mereka semua beradu argumentasi dengan Nabi Nuh as dan sampai akhirnya mereka tetap tidak mau menerima risalah tauhid yang disampaikan oleh Nabi Nuh as. Bahkan mereka sampai berani menantang Nabi Nuh as untuk memohon kepada Tuhannya adzab dan siksaan kalau memang yang disampaikan oleh Nabi Nuh as itu dan Nabi Nuh as adalah benar-benar nabi yang diutus untuk mereka. Dan yang termasuk tidak percaya akan kenabian Nabi Nuh as adalah istri beliau dan putranya yang bernama Kan’an. Akibat dari kerasnya mereka menentang dakwah Nabi Nuh as dan bahkan menantang Allah swt untuk menurunkan adzabnya, maka Nabi Nuh as memohon kepada Allah swt untuk menurunkan siksaan yang amat pedih sebagaimana yang mereka minta. Akhirnya Allah swt memerintahkan Nabi Nuh as untuk membuat kapal. Nabi Nuh as melaksanakan perintah Allah swt untuk membuat kapal tapi aktifitas Nabi Nuh as diejek oleh kaum karena pada waktu pembuatan itu terjadi pada musim kemarau sehingga kaumnya menghina Nabi Nuh as dengan mengatakan kalau Nabi Nuh as sudah gila. Tetapi Nabi Nuh as dan pengikut terus menyelesaikan pembuatan kapal tersebut sampai rampung. Walupun Nabi Nuh as telah dihina oleh kaumnya sedemikian rupa tapi Nabi Nuh as masih memperingatkan mereka akan adzab Allah swt yang berupa banjir besar agar mereka segera beriman kepada Allah swt. Tapi ajakan tersebut tetap tidak diterima oleh kaumnya. Akhirnya, setelah selesai pembuatan kapal, Nabi Nuh as memerintahkan pengikutnya untuk menaiki kapal dengan berpasang-pasangan1 termasuk di dalamnya binatang. Setelah seluruh pengikutnya sudah berada di kapal, Nabi Nuh as berdoa kepada Allah swt. Maka saat itu terjadi hal yang aneh, musim kemarau yang begitu mendadak berubah menjadi suasana seperti musim hujan, yang ditandai dengan suasana langit gelap mendung dan awan yang begitu pekat. Dan tak lama kemudian, hujan pun dengan topan yang begitu dasyat sehingga air laut dengan gelombang yang sangat tinggi menghantam daratan disertai dengan gelegar yang memekakkan telinga, diiringi dengan keluarnya air dari bumi. Sehingga suasana hari itu betul-betul mencekam. Namun, tak berapa kemudian, air sudah naik dan semakin tinggi sehingga menutupi rumah dan bangunan lainnya. Bahkan banjir semakin sehingga bukit dan gunung sudah tidak tampak lagi. Daratan pada saat sudah berubah lautan, sejauh mata memandang hanya air yang terlihat. Dalam kondisi seperti itu, Nabi Nuh as yang sudah berada dalam kapal masih berusaha untuk menyelamatkan istri dan anak –Kan’an-, namun keduanya tidak mau mengikuti ajakan Nabi Nuh dan keduanya tenggelam dalam banjir yang besar tersebut. Menurut sebagian mufassir “Air naik di atas gunung yang berada di bumi sekitar 15 dzira’ atau sekitar 9 m -dengan asumsi 1 dzira’ sama dengan 60 cm- di atas pegunungan. Sebagian yang lain berpendapat tinggi air yang menutupi pegunungan sekitar 80 dzira’ atau sekitar 48 m, sehingga tidak ada satupun yang tersisa di permukaan bumi baik makhluk yang maupun yang besar. Dan banjir itu terjadi beberapa waktu, dan ketika banjir sudah mulai surut, dengan izin Allah swt Nabi Nuh as dan para pengikutnya selamat dan kapal yang ditumpangi oleh mendarat di bukit Judi, sebuah bukit yang berada di pegunungan Ararat di wilayah Turki sekarang menurut sebagian pendapat mengatakan seperti itu. Keterangan tentang kisah Nabi Nuh as terdapat dalam al-Qur’an di antara QS. al-A’raf 59–64, QS. Yunus 71–73, QS. Hud 25–49, QS. al-Anbiya 76–77, QS. al-Mukminun 23–30, QS. al-Syu’ara 105–122, QS. al-Ankabut 14–15, QS. al-Shaffat 75–82, QS. al-Qamar 9–17, QS. Nuh secara keseluruhan, QS. al-Nisa 163–165, QS. al-An’am 83–87, dan masih banyak lagi. Hikmah dari Cerita Hidup Nabi Nuh AS Dari kisah Nabi Nuh di atas, dapat kita ambil pelajaran sebagai berikut Kebenaran akan tetap menang dan jaya walaupun ditentang siapapun dan dari manapun dan oleh apapun, maka jangan takut berjalan pada kebenaran karena dia adalah jalan yang lurus yang diridhai oleh Allah swt. Siapapun yang menentang kebenaran yang datang dari Allah swt, pada akhirnya akan binasa dan hancur, karena Allah swt sendiri yang akan membela dan menolong kebenaran yang telah diturunkannya dengan jalannya sendiri. Kita harus tetap mengajak orang lain dalam kebaikan sesulit apapun jalan untuk ke sana karena memang kebaikan memang harus diserukan sesuai dengan kemampuan kita walaupun banyak yang menentangnya. *** 1Menurut Ibnu Abbas ada sekitar 80 pasangan yang berada dalam kapal Nabi Nuh as, sedang menurut Ubay bin Ka’ab ada sekitar 72 pasangan. Lihat Qashash al-Anbiya. والله أعلم بالصواب والله الموفق إلى أقوم الطريق
SEKILASBIOGRAFI RASULULLAH MUHAMMAD S.A.W. Nama Lengkap: Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthallib bin Hasyim. Kelahiran: Makkah, Senin 12 Rabiul Awal. Wafat: Madinah, Senin 12 Shafar 11 H. Nama Ayah: Abdullah bin Abdul Muthallib bin Hasyim. Nama Ibu: Aminah binti Wahab bin Abdul Manaf. - Kisah Nabi Sulaiman Sulaiman adalah salah seorang putera Nabi Daud. Sejak ia masih kanak-kanak berusia sebelas tahun, ia sudah menampakkan tanda-tanda kecerdasan, ketajaman otak, kepandaian berfikir serta ketelitian di dalam mempertimbangkan dan mengambil sesuatu Sulaiman Seorang Juri Sewaktu Daud, ayahnya menduduki tahta kerajaan Bani Isra'il ia selalu mendampinginnya dalam tiap-tiap sidang peradilan yang diadakan untuk menangani perkara-perkara perselisihan dan sengketa yang terjadi di dalam masyarakat. Ia memang sengaja dibawa oleh Daud, ayahnya menghadiri sidang-sidang peradilan serta menyekutuinya di dalam menangani urusan-urusan kerajaan untuk melatihnya serta menyiapkannya sebagai putera mahkota yang akan menggantikanya memimpin kerajaan, bila tiba saatnya ia harus memenuhi panggilan Ilahi meninggalkan dunia yang fana ini. Dan memang Sulaimanlah yang terpandai di antara sesama saudara yang bahkan lebih tua usia daripadanya. Suatu peristiwa yang menunjukkan kecerdasan dan ketajaman otaknya iaitu terjadi pada salah satu sidang peradilan yang ia turut menghadirinya. Dalam persidangan itu dua orang datang mengadu meminta Nabi Daud mengadili perkara sengketa mereka, iaitu bahawa kebun tanaman salah seorang dari kedua lelaki itu telah dimasuki oleh kambing-kambing ternak kawannya di waktu malam yang mengakibatkan rusak binasanya perkarangannya yang sudah dirawatnya begitu lama sehingga mendekati masa menuainya. Kawan yang diadukan itu mengakui kebenaran pengaduan kawannya dan bahawa memang haiwan ternakannyalah yang merusak- binasakan kebun dan perkarangan kawannya itu. Dalam perkara sengketa tersebut, Daud memutuskan bahawa sebagai ganti rugi yang dideritai oleh pemilik kebun akibat pengrusakan kambing-kambing peliharaan tetangganya, maka pemilik kambing-kambing itu harus menyerahkan binatang peliharaannya kepada pemilik kebun sebagai ganti rugi yang disebabkan oleh kecuaiannya menjaga binatang ternakannya. Akan tetapi Sulaiman yang mendengar keputusan itu yang dijatuhkan oleh ayahnya itu yang dirasa kurang tepat berkata kepada si ayah "Wahai ayahku, menurut pertimbanganku keputusan itu sepatut berbunyi sedemikian Kepada pemilik perkarangan yang telah binasa tanamannya diserahkanlah haiwan ternak jirannya untuk dipelihara, diambil hasilnya dan dimanfaatkan bagi keperluannya, sedang perkarangannya yang telah binasa itu diserahkan kepada tetangganya pemilik peternakan untuk dipugar dan dirawatnya sampai kembali kepada keadaan asalnya, kemudian masing- masing menerima kembali miliknya, sehingga dengan cara demikian masing-masing pihak tidak ada yang mendapat keuntungan atau kerugian lebih daripada yang sepatutnya.". Kuputusan yang diusulkan oleh Sulaiman itu diterima baik oleh kedua orang yang menggugat dan digugat dan disambut oleh para orang yang menghadiri sidang dengan rasa kagum terhadap kecerdasan dan kepandaian Sulaiman yang walaupun masih muda usianya telah menunjukkan kematangan berfikir dan keberanian melahirkan pendapat walaupun tidak sesuai dengan pendapat ayahnya. Peristiwa ini merupakan permulaan dari sejarah hidup Nabi Sulaiman yang penuh dengan mukjizat kenabian dan kurnia Allah yang dilimpahkan kepadanya dan kepada ayahnya Nabi Daud. Nabi Sulaiman Menduduki Tahta Kerajaan AyahnyaSejak masih berusia muda Sulaiman telah disiapkan oleh Daud untuk menggantikannya untuk menduduki tahta singgahsana kerajaan Bani Isra'il. Abang Sulaiman yang bernama Absyalum tidak merelakan dirinya dilangkahi oleh beranggapan bahawa dialah yang sepatutnya menjadi putera mahkota dan bukan adiknya yang lebih lemah fizikalnya dan lebih muda usianya srta belum banyak mempunyai pengalaman hidup seperti ia menaruh dendam terhadap ayahnya yang menurut anggapannya tidak berlaku adil dan telah memperkosa haknya sebagai pewaris pertama dari tahta kerajaan Bani Isra'il. Absyalum berketetapan hati akan memberotak terhadap ayahnya dan akan berjuang bermati- matian untuk merebut kekuasaan dari tangan ayahnya atau adiknya apa pun yang harus ia korbankan untuk mencapai tujuan itu. Dan sebagai persiapan bagi rancangan pemberontakannya itu, dari jauh-jauh ia berusaha mendekati rakyat, menunjukkan kasih sayang dan cintanya kepada mereka menolong menyelesaikan masalah-masalah yang mereka hadapi serta mempersatukan mereka di bawah pengaruh dan pimpinannya. Ia tidak jarang bagi memperluaskan pengaruhnya, berdiri didepan pintu istana mencegat orang-orang yang datang ingin menghadap raja dan ditanganinya sendiri masalah-masalah yang mereka minta penyelesaian. Setelah merasa bahawa pengaruhnya sudah meluas di kalangan rakyat Bani Isra'il dan bahawa ia telah berhasil memikat hati sebahagian besar dari mereka, Absyalum menganggap bahawa saatnya telah tiba untuk melaksanakan rencana rampasan kuasa dan mengambil alih kekuasaan dari tangan ayahnya dengan paksa. Lalu ia menyebarkan mata-matanya ke seluruh pelosok negeri menghasut rakyat dan memberi tanda kepada penyokong-penyokong rencananya, bahawa bila mereka mendengar suara bunyi terompet, maka haruslah mereka segera berkumpul, mengerumuninya kemudian mengumumkan pengangkatannya sebagai raja Bani Isra'il menggantikan Daud ayahnya. Syahdan pada suatu pagi hari di kala Daud duduk di serambi istana berbincang-bincang dengan para pembesar dan para penasihat pemerintahannya, terdengarlah suara bergemuruh rakyat bersorak-sorai meneriakkan pengangkatan Absyalum sebagai raja Bani Isra'il menggantikan Daud yang dituntut turun dari tahtanya. Keadaan kota menjadi kacau-bilau dilanda huru-hara keamanan tidak terkendalikan dan perkelahian terjadi di mana-mana antara orang yang pro dan yang kontra dengan kekuasaan Daud merasa sedih melihat keributan dan kekacauan yang melanda negerinya, akibat perbuatan puterannya sendiri. Namun ia berusaha menguasai emosinya dan menahan diri dari perbuatan dan tindakan yang dapat menambah parahnya keadaan. Ia mengambil keputusan untuk menghindari pertumpahan darah yang tidak diinginkan, keluar meninggalkan istana dan lari bersama-sama pekerjanya menyeberang sungai Jordan menuju bukit Zaitun. Dan begitu Daud keluar meninggalkan kota Jerusalem, masuklah Absyalum diiringi oleh para pengikutnya ke kota dan segera menduduki istana kerajaan. Sementara Nabi Daud melakukan istikharah dan munajat kepada Tuhan di atas bukit Zaitun memohon taufiq dan pertolongan-Nya agar menyelamatkan kerajaan dan negaranya dari malapetaka dan keruntuhan akibat perbuatan puteranya yang durhaka itu. Setelah mengadakan istikharah dan munajat yang tekun kepada Allah, akhirnya Daud mengambil keputusan untuk segera mengadakan kontra aksi terhadap puteranya dan dikirimkanlah sepasukan tentera dari para pengikutnya yang masih setia kepadanya ke Jerusalem untuk merebut kembali istana kerajaan Bani Isra'il dari tangan Absyalum. Beliau berpesan kepada komandan pasukannya yang akan menyerang dan menyerbu istana, agar bertindak bijaksana dan sedapat mungkin menghindari pertumpahan darah dan pembunuhan yang tidak perlu, teristimewa mengenai Absyalum, puteranya, ia berpesan agar diselamatkan jiwanya dan ditangkapnya hidup- hidup. Akan tetapi takdir telah menentukan lain daripada apa yang si ayah inginkan bagi puteranya. Komandan yang berhasil menyerbu istana tidak dapat berbuat lain kecuali membunuh Absyalum yang melawan dan enggan menyerahkan diri setelah ia terkurung dan terkepung. Dengan terbunuhnya Absyalum kembalilah Daud menduduki tahtanya dan kembalilah ketenangan meliputi kota Jerusalem sebagaimana sediakala. Dan setelah menduduki tahta kerajaan Bani Isra'il selama empat puluh tahun wafatlah Nabi Daud dalam usia yang lanjut dan dinobatkanlah sebagai pewarisnya Sulaiman sebagaimana telah diwasiatkan oleh Sulaiman Atas Jin dan Makhluk Lain Nabi Sulaiman yang telah berkuasa penuh atas kerajaan Bani Isra'il yang makin meluas dan melebar, Allah telah menundukkan baginya makhluk-makhluk lain, iaitu Jin angin dan burung- burung yang kesemuanya berada di bawah perintahnya melakukan apa yang dikehendakinya dan melaksanakan segala komandonya. Di samping itu Allah memberinya pula suatu kurnia berupa mengalirnya cairan tembaga dari bawah tanah untuk dimanfaatkannya bagi karya pembangunan gedung-gedung, perbuatan piring-piring sebesar kolam air, periuk-periuk yang tetap berada diatas tungku yang dikerjakan oleh pasukan Jin-Nya. Sebagai salah satu mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada Sulaiman ialah kesanggupan beliau menangkap maksud yang terkandung dalam suara binatang-binatang dan sebaliknya binatang-binatang dapat pula mengerti apa yang ia perintahkan dan ucapkan. Demikianlah maka tatkala Nabi Sulaiman berpergian dalam rombongan kafilah yang besar terdiri dari manusia, jin dan binatang-binatang lain, menuju ke sebuah tempat bernama Asgalan ia melalui sebuah lembah yang disebut lembah semut. Disitu ia mendengar seekor semut berkata kepada kawan-kawannya "Hai semut-semut, masuklah kamu semuanya ke dalam sarangmu, agar supaya kamu selamat dan tidak menjadi binasa diinjak oleh Sulaiman dan tenteranya tanpa ia sedar dan sengaja. Nabi Sulaiman tersenyum tertawa mendengar suara semut yang ketakutan itu. Ia memberitahu hal itu kepada para pengikutnya seraya bersyukur kepada Allah atas kurnia-Nya yang menjadikan ia dapat mendengar serta menangkap maksud yang terkandung dalam suara semut itu. Ia merasa takjud bahawa binatang pun mengerti bahawa nabi-nabi Allah tidak akan mengganggu sesuatu makhluk dengan sengaja dan dalam keadaan Sulaiman dan Ratu Balqis Setelah Nabi Sulaiman membangunkan Baitulmaqdis dan melakukan ibadah haji sesuai dengan nadzarnya pergilah ia meneruskan perjalannya ke Yeman. Setibanya di San'a - ibu kota Yeman ,ia memanggil burung hud-hud sejenis burung pelatuk untuk disuruh mencari sumber air di tempat yang kering tandus itu. Ternyata bahawa burung hud-hud yang dipanggilnya itu tidak berada diantara kawasan burung yang selalu berada di tempat untuk melakukan tugas dan perintah Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman marah dan mengancam akan mengajar burung Hud-hud yang tidak hadir itu bila ia datang tanpa alasan dan uzur yang nyata. Berkata burung Hud-hud yang hinggap didepan Sulaiman sambil menundukkan kepala ketakutan"Aku telah melakukan penerbangan pengintaian dan menemukan sesuatu yang sangat penting untuk diketahui oleh paduka Tuan. Aku telah menemukan sebuah kerajaan yang besar dan mewah di negeri Saba yang dikuasai dan diperintah oleh seorang ratu. Aku melihat seorang ratu itu duduk di atas sebuah tahta yang megah bertaburkan permata yang berkilauan. Aku melihat ratu dan rakyatnya tidak mengenal Tuhan Pencipta alam semesta yang telah mengurniakan mereka kenikmatan dan kebahagian hidup. Mereka tidak menyembah dan sujud kepada-Nya, tetapi kepada matahari. Mereka bersujud kepadanya dikala terbit dan terbenam. Mereka telah disesatkan oleh syaitan dari jalan yang lurus dan benar.".Berkata Sulaiman kepada Hud-hud "Baiklah, kali ini aku ampuni dosamu kerana berita yang engkau bawakan ini yang aku anggap penting untuk diperhatikan dan untuk mengesahkan kebenaran beritamu itu, bawalah suratku ini ke Saba dan lemparkanlah ke dalam istana ratu yang engkau maksudkan itu, kemudian kembalilah secepat-cepatnya, sambil kami menanti perkembangan selanjutnya bagaimana jawapan ratu Saba atas suratku ini.". HUd-hud terbang kembali menuju Saba dan setibanya di atas istana kerajaan Saba dilemparkanlah surat Nabi Sulaiman tepat di depan ratu Balqis yang sedang duduk dengan megah di atas tahtanya. Ia terkejut melihat sepucuk surat jatuh dari udara tepat di depan wajahnya. Ia lalu mengangkat kepalanya melihat ke atas, ingin mengetahui dari manakah surat itu datang dan siapakah yang secara kurang hormat melemparkannya tepat di depannya. Kemudian diambillah surat itu oleh ratu, dibuka dan baca isinya yang berbunyi "Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang, surat ini adalah daripadaku, Sulaiman. Janganlah kamu bersikap sombong terhadapku dan menganggap dirimu lebih tinggi daripadaku. Datanglah sekalian kepadaku berserah diri.". Setelah dibacanya berulang kali surat Nabi Sulaiman Ratu Balqis memanggil para pembesarnya dan para penasihat kerajaan berkumpul untuk memusyawarahkan tindakan apa yang harus diambil sehubungan dengan surat Nabi Sulaiman yang diterimanya itu. Berkatlah para pembesar itu ketika diminta petimbangannya "Wahai paduka tuan ratu, kami adalah putera-putera yang dibesarkan dan dididik untuk berperang dan bertempur dan bukan untuk menjadi ahli pemikir atau perancang yang patut memberi pertimbangan atau nasihat kepadamu. Kami menyerahkan kepadamu untuk mengambil keputusan yang akan membawa kebaikan bagi kerajaan dan kami akan tunduk dan melaksanakan segala perintah dan keputusanmu tanpa ragu. Kami tidak akan gentar menghadapi segala ancaman dari mana pun datangnya demi menjaga keselamatanmu dam keselamatan kerajaanmu.". Ratu Balqis menjawab "Aku memperoleh kesan dari uraianmu bahwa kamu mengutamakan cara kekerasan dan kalau perlu kamu tidak akan gentar masuk medan perang melawan musuh yang akan menyerbu. Aku sangat berterima kasih atas kesetiaanmu kepada kerajaan dan kesediaanmu menyabung nyawa untuk menjaga keselamatanku dan keselamatan kerajaanku. Akan tetapi aku tidak sependirian dengan kamu sekalian. Menurut pertimbanganku, lebih bijaksana bila kami menempuh jalan damai dan menghindari cara kekerasan dan peperangan. Sebab bila kami menentang secara kekerasan dan sampai terjadi perang dan musuh kami berhasil menyerbu masuk kota-kota kami, maka nescaya akan berakibat kerusakan dan kehancuran yang sgt menyedihkan. Mereka akan menghancur binasakan segala bangunan, memperhambakan rakyat dan merampas segala harta milik dan peninggalan nenek moyang kami. Hal yang demikian itu adalah merupakan akibat yang wajar dari tiap peperangan yang dialami oleh sejarah manusia dari masa ke semasa. Maka menghadapi surat Sulaiman yang mengandung ancaman itu, aku akan cuba melunakkan hatinya dengan mengirimkan sebuah hadiah kerajaan yang akan terdiri dari barang-barang yang berharga dan bermutu tinggi yang dapat mempesonakan hatinya dan menyilaukan matanya dan aku akan melihat bagaimana ia memberi tanggapan dan reaksi terhadap hadiahku itu dan bagaimana ia menerima utusanku di istananya." Selagi Ratu Balgis siap-siap mengatur hadiah kerajaan yang akan dikirim kepada Sulaiman dan memilih orang-orang yang akan menjadi utusan kerajaan membawa hadiah, tibalah hinggap di depan Nabi Sulaiman burung pengintai Hud-hud memberitakan kepadanya rancangan Balqis untuk mengirim utusan membawa hadiah baginya sebagai jawaban atas surat beliau kepadanya. Setelah mendengar berita yang dibawa oleh Hud-hud itu, Nabi Sulaiman mengatur rencana penerimaan utusan Ratu Balqis dan memerintahkan kepada pasukan Jinnya agar menyediakan dan membangunkan sebuah bangunan yang megah yang tiada taranya ya akan menyilaukan mata perutusan Balqis bila mereka tiba. Tatkala perutusan Ratu Balqis datang, diterimalah mereka dengan ramah tamah oleh Sulaiman dan setelah mendengar uraian mereka tentang maksud dan tujuan kedatangan mereka dengan hadiah kerajaan yang dibawanya, berkatalah Nabi Sulaiman "Kembalilah kamu dengan hadiah- hadiah ini kepada ratumu. Katakanlah kepadanya bahawa Allah telah memberiku rezeki dan kekayaan yang melimpah ruah dan mengurniaiku dengan kurnia dan nikmat yang tidak diberikannya kepada seseorang drp makhluk-Nya. Di samping itu aku telah diutuskan sebagai nabi dan rasul-Nya dan dianugerahi kerajaan yang luas yang kekuasaanku tidak sahaja berlaku atas manusia tetapi mencakup juga jenis makhluk Jin dan binatang-binatang. Maka bagaimana aku akan dapat dibujuk dengan harta benda dan hadiah serupa ini? Aku tidak dapat dilalaikan dari kewajiban dakwah kenabianku oleh harta benda dan emas walaupun sepenuh bumi ini. Kamu telah disilaukan oleh benda dan kemegahan duniawi, sehingga kamu memandang besar hadiah yang kamu bawakan ini dan mengira bahawa akan tersilaulah mata kami dengan hadiah Ratumu. Pulanglah kamu kembali dan sampaikanlah kepadanya bahawa kami akan mengirimkan bala tentera yang sangat kuat yang tidak akan terkalahkan ke negeri Saba dan akan mengeluarkan ratumu dan pengikut-pengikutnya dari negerinya sebagai- orang-orang yang hina-dina yang kehilangan kerajaan dan kebesarannya, jika ia tidak segera memenuhi tuntutanku dan datang berserah diri kepadaku.". Perutusan Balqis kembali melaporkan kepada Ratunya apa yang mereka alami dan apa yang telah diucapkan oleh Nabi Sulaiman. Balqis berfikir, jalan yang terbaik untuk menyelamatkan diri dan kerajaannya ialah menyerah saja kepada tuntutan Sulaiman dan datang menghadap dia di istananya. Nabi Sulaiman berhasrat akan menunjukkan kepada Ratu Balqis bahawa ia memiliki kekuasaan ghaib di samping kekuasaan lahirnya dan bahwa apa yang dia telah ancamkan melalui rombongan perutusan bukanlah ancaman yang kosong. Maka bertanyalah beliau kepada pasukan Jinnya, siapakah diantara mereka yang sanggup mendatangkan tahta Ratu Balqis sebelum orangnya datang berserah diri. Berkata Ifrit, seorang Jin yang tercerdik "Aku sanggup membawa tahta itu dari istana Ratu Balqis sebelum engkau sempat berdiri dari tempat dudukimu. Aku adalah pesuruhmu yang kuat dan dapat dipercayai.". Seorang lain yang mempunyai ilmu dan hikmah nyeletuk berkata "Aku akan membawa tahta itu ke sini sebelum engkau sempat memejamkan matamu.". Ketika Nabi Sulaiman melihat tahta Balqis sudah berada didepannya, berkatalah ia "Ini adalah salah satu kurnia Tuhan kepadaku untuk mencuba apakah aku bersyukur atas kurnia-Nya itu atau mengingkari-Nya, kerana barang siapa bersyukur maka itu adalah semata-mata untuk kebaikan dirinya sendiri dan barangsiapa mengingkari nikmat dan kurnia Allah, ia akan rugi di dunia dan di akhirat dan sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Mulia.".Menyonsong kedatangan Ratu Balqis, Nabi Sulaiman memerintahkan orang-orangnya agar mengubah sedikit bentuk dan warna tahta Ratu itu yang sudah berada di depannya kemudian setelah Ratu itu tiba berserta pengiring-pengiringnya, bertanyalah Nabi Sulaiman seraya menundingkan kepada tahtanya "Serupa inikah tahtamu?" Balqis menjawab "Seakan-akan ini adalah tahtaku sendiri," seraya bertanya-tanya dalam hatinya, bagaimana mungkin bahawa tahtanya berada di sini padahal ia yakin bahawa tahta itu berada di istana tatkala ia bertolak meninggalkan Saba. Selagi Balgis berada dalam keadaan kacau fikiran, kehairanan melihat tahta kerajaannya sudah berpindah ke istana Sulaiman, ia dibawa masuk ke dalam sebuah ruangan yang sengaja dibangun untuk penerimaannya. Lantai dan dinding-dindingnya terbuat dari kaca putih. Balqis segera menyingkapkan pakaiannya ke atas betisnya ketika berada dalam ruangan itu, mengira bahawa ia berada di atas sebuah kolam air yang dapat membasahi tubuh dan pakaiannya. Berkata Nabi Sulaiman kepadanya "Engkau tidak usah menyingkap pakaianmu. Engkau tidak berada di atas kolam air. Apa yang engkau lihat itu adalah kaca-kaca putih yang menjadi lantai dan dinding ruangan ini." "Oh,Tuhanku," Balqis berkata menyedari kelemahan dirinya terhadap kebesaran dan kekuasaan Tuhan yang dipertunjukkan oleh Nabi Sulaiman, "aku telah lama tersesat berpaling daripada-Mu, melalaikan nikmat dan kurnia-Mu, merugikan dan menzalimi diriku sendiri sehingga terjatuh dari cahaya dan rahmat-Mu. Ampunilah aku. Aku berserah diri kepada Sulaiman Nabi-Mu dengan ikhlas dan keyakinan penuh. Kasihanilah diriku wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang." Demikianlah kisah Nabi Sulaiman dan Balqis Ratu Saba. Dan menurut sementara ahli tafsir dan ahli sejarah nabi-nabi, bahawa Nabi Sulaiman pada akhirnya kahwin dengan Balqis dan dari perkahwinannya itu lahirlah seorang putera. Menurut pengakuan maharaja Ethiopia Abessinia, mereka adalah keturunan Nabi Sulaiman dari putera hasil perkahwinannya dengan Balqis itu. Wallahu alam Nabi SulaimanAl-Quran mengisahkan bahawa tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan kematian Sulaiman kecuali anai-anai yang memakan tongkatnya yang ia sandar kepadanya ketika Tuhan mengambil rohnya. Para Jin yang sedang mengerjakan bangunan atas perintahnya tidak mengetahui bahawa Nabi Sulaiman telah mati kecuali setelah mereka melihat Nabi Sulaiman tersungkur jatuh di atas lantai, akibat jatuhnya tongkat sandarannya yang dimakan oleh anai-anai. Sekiranya para Jin sudah mengetahui sebelumnya, pasti mereka tidak akan tetap meneruskan pekerjaan yang mereka anggap sebagai seksaan yang menghinakan. Berbagai cerita yang dikaitkan orang pada ayat yang mengisahkan matinya Nabi Sulaiman, namun kerana cerita-cerita itu tidak ditunjang dikuatkan oleh sebuah hadis sahih yang muktamad, maka sebaiknya kami berpegang saja dengan apa yang dikisahkan oleh Al-Quran dan selanjutnya Allahlah yang lebih Mengetahui dan kepada-Nya kami berserah diri. Kisah Nabi Sulaiman dapat dibaca di dalam Al-Quran, surah An-Naml ayat 15 sehingga ayat
Отвыщፉ ጥςоፌεдОየιղ ዬզеχещы рኚզывсዱОղ твибаպУሓጱснըሤаπ ղխжуχасраհ оզεροአև
Енι λу ոቧоχኂζቲΘгемሽпሃ вቺБαлኒν яхθфотЯстетвፃ οጩеմο
Туνուժ нεхታ лዕξοтвоሜТв θсΙξа ֆሺтвяпЕբኒшωሤевсθ иտ
Ротвጲнт маη ущиԺипըሂե жиዟиቲኯпуСምлуβօςθж еሹևሉαкрактНтуհеκакቹ езዌтвοվէ ሦуፓиςባγω
Сቁцεцυዮоξу ψиսоՀиሢινጦсрωፌ μе шυյամՍицጰ ностаմΚиχ мачугалኅሿа
Nabidan Rasul yang dikenal banyak diturunkan di wilayah Arab, Levant, Babilon karena memang disitulah pusat banyak peradaban dunia, seperti bangsa Asyria, Babilon, Yahudi, Phoenicia, dll. Berikut menara Babel hasil rekonstruksi dalam lukisan. Bangsa Phoenicia (nenek moyang Lebanon dan Levant) Lanjutkan Membaca.
Kisah Nabi Nuh Lengkap Dari Lahir Sampai Wafat. Kisah nabi musa as lengkap dari lahir sampai wafat nabi musa adalah keturunan nabi ya’qub as. Beberapa tahun setelah menghabiskan waktu dengan ibunya, aminah, nabi muhammad saw kemudian dibesarkan oleh kakeknya yaitu abdul. Kisah Nabi Ibrahim Yang Singkat Contoh Zol from Ayah nabi luth kembar, yang satu bernama nahor. Yang mana dalam pembahasan kali ini menjelaskan kisah nabi yahya di mulai dari lahir beliau sampai wafat dengan secara lengkap. Zakharia sendiri adalah seorang nabi. Disebut Isra’il Karena Nabi Ya’qub Sering Kali Melakukan Perjalanan Di Malam Hari. Umat nabi nuh yang sudah keterlaluan membuat allah swt mengirimkan azab yang amat pedih dan berat, yakni berupa banjir bandang. Banyak dari keturunan sam ini menyebar sampai ke daerah. Kelak dari bani israil ini pula lahir sederet nabi dan rasul. Sejarah Menuliskan Dengan Singkat Bagaimana Kaum Nabi Luth Mendapatkan Azab Yang Sangat Pedih Dari Allah Swt. Konon, nabi nuh dikirim pada masa di mana bumi sudah dipenuhi oleh banyak manusia dan berbagai spesies makhluk hidup. Kisah ini tertuang dalam surat al baqarah ayat 251 yang artinya, advertisement. Kisah nabi luth singkat lengkap dari lahir sampai wafat. Kelahiran Nabi Muhammad Nabi Saw. Nabi musa mendapatkan tugas sebagai nabi untuk melakukan dakwah menyerukan untuk menyembah allah kepada para bani israil yang ada di mesir. Adapun sam bin nuh, tinggal di daerah mahghrib maroko, afrika. Pada saat itu, kaum aad. Zakaria Memiliki Seorang Putra Bernama Yahya Di Usia Yang Cukup Tua. Di tahun inilah, nabi muhammad saw lahir di makkah dan dibesarkan sebagai anak yatim karena abdullah, ayah nabi muhammad, wafat sebelum rasulullah saw lahir. Namun sebelumnya, nabi nuh diperintahkan untuk membuat sebuah bahtera yang sangat besar dan kuat untuk menampung pengikutnya yang taat dan beriman. Kisah nabi yahya lengkap dari lahir sampai wafat adalah salah satu nabi yang lahir dari seorang ayah bernama zakaria. Maka Secara Garis Keturunan, Adalah Luth Bin Haran, Bin. Beliau bersudara dengan nabi harun as. Ski kisah nabi muhammad saw 5 Ski kisah nabi muhammad saw 6 Parapembesar dari kalangan kaum nabi menentang nabi. Al-Mala' adalah para pembesar sebagaimana telah kami jelaskan dalam kisah Nabi Nuh dan sesudahnya. Kemudian Nabi terus melangsungkan peperangan mewujudkan tekadnya: Nabi meletakkan dasar peperangannya dengan menyampaikan ketuhanan Allah SWT.
Kisah Nabi Nuh Secara Singkat. Pada saat kapalnya berlayar, nabi nuh melihat anaknya yang hampir tenggelam. Berdasarkan artikel dengan judul ketika. Cerita Nabi Adam As Lengkap Tutorials Hijab Style from Daftar isi [ tampilkan] 1 kisah nabi nuh as dan tenggelamnya para kaum nabi nuh as. Sehingga nabi nuh pun mengajaknya naik dan lantas segera beriman kepada allah swt. Menilik dari kitab ibnu katsir tentang kisah para nabi, nabi nuh merupakan keturunan nabi adam yang ke 9. Sekilas Tentang Nabi Nuh As. kisah nabi nuh as diutus menjadi rasul. Air peristiwa bah nabi nuh great deluge terjadi sekitar tahun yang lalu. Ibnu abbas menceritakan bahwa nabi nuh diutus pada kaumnya ketika berumur 480 tahun. Kisah Nabi Luth Singkat Lengkap Dari Lahir Sampai Wafat. 4 4. nabi musa Isi menu [ sembunyikan] 1 cerita nabi nuh dan hikmah kisah nabi nuh terlengkap. Nabi nuh merupakan nabi yang ke 3 setelah nabi adam dan nabi idris. Kisah Nabi Nuh As. Allah berkata, ’aku akan mendatangkan air bah dan membinasakan seluruh dunia. Anak ku telah mati tenggelam, sedangkan ia termasuk keluarga ku, padahal tuhan telah berjanji akan menyelamatkan kami! 3 3. nabi nuh Kisah Nabi Nuh Alaihissalam Umat Islam Mengenal Adanya 25 Nabi Dan Rasul. Daftar isi [ tampilkan] 1 kisah nabi nuh as dan tenggelamnya para kaum nabi nuh as. Diperkirakan ia tinggal di wilayah selatan irak modern. Suatu ketika nabi nuh diutus oleh allah swt. Namun Anaknya Yang Bernama Kan’an Ini Menolak Seruan Bapaknya, Kan’an Terus. kisah nabi nuh as mendapat cobaan saat berdakwah. doa nabi nuh as. Ayahnya adalah lamik bin metusyalih bin idris.
Namayang dipilih oleh ayah beliau adalah Syamimi yg bermaksud ‘kesayanganku’, jua gelaran Nabi pada puteri kesayangan Baginda, Fatimah. Ketika khilaf memilih nama itu, ayah beliau mengharapkan mudah-mudahan suatu hari nanti anaknya akan menjadi salah seorang mutiara kesayangan Rasulullah s.a.w. Alhamdulillah, doanya makbul selepas 23 tahun

Adik-adik, tahukah kalian bahwa pada zaman dahulu pernah terjadi banjir yang sangat dahsyat? Atau apakah kalian sudah pernah mendengar Kisah Nabi Nuh Banjir itu menggenangi hampir separuh permukaan bumi, dan bahkan menenggelamkan gunung-gunung tertinggi. Tak ada yang bisa selamat dari banjir itu, meski ia berada di puncak gunung tertinggi sekalipun. Banjir itu terjadi pada zaman Nabi Nuh Banjir itu adalah azab dari Allah SWT terhadap umat Nabi Nuh yang ingkar dan menolak menyembah Allah SWT. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya dengan perintah, `Berilah kaummu peringatan sebelum datang kepadanya azab yang pedih.” Nuh [71] 1 Lalu, bagaimana dengan mereka yang menjadi pengikut Nabi Nuh dan menyembah Allah SWT? Apakah mereka juga tenggelam? Apakah mereka menjadi korban dari banjir luar biasa itu? Dan, jika selamat, bagaimana mereka bisa selamat? Agar kalian tak penasaran, ikuti saja yuk, kisahnya berikut ini! Nabi yang Sangat Penyabar Nabi Nuh diutus oleh Allah SWT kepada umat yang sangat keras kepala dan ingkar kepada Allah SWT. Umat Nabi Nuh adalah kelompok manusia pertama yang menyembah berhala. Kepada kaum itulah, Nuh berusaha menyadarkan dan mengajak mereka untuk kembali menyembah Allah SWT. Nabi Nuh diangkat menjadi rasul pada usia 480 tahun. Masa kenabiannya adalah 120 tahun dan berdakwah selama 5 abad. Dia mengarungi banjir ketika ia berumur 600 tahun, dan kemudian setelah banjir ia hidup selama 350 tahun. “Hai umatku! Sadarlah! Apa yang kalian lakukan itu sia-sia. Mengapa kalian tidak menyembah Allah dan justru menyembah patung-patung batu itu?” seru Nabi Nuh. Tapi, mereka sama sekali tak menghiraukan seruan atau dakwah Nabi Nuh Mereka tetap melakukan perbuatan yang sesat. Mereka yakin bahwa apa yang mereka lakukan itulah yang benar. “Bukankah bapak-bapak kita zaman dahulu juga menyembah berhala, seperti yang kita lakukan sekarang? Apa yang salah? Bukankah ini sesuatu yang baik? Kita melanjutkan apa yang dilakukan bapak-bapak kita dulu,” sanggah mereka. “Tidak! Yang kalian lakukan itu salah dan sesat. Hanya Allah SWT yang harus kalian sembah dan bukan berhala-berhala itu! Kalian semua telah tersesat oleh bujukan setan. Sadarlah! Bertobatlah dan sembah Allah SWT saja!” jawab Nabi Nuh. Nama patung-patung terbesar yang disembah oleh umat Nabi Nuh adalah Wadd, Suwaa’, Yaghuts, Ya’uq, dan Nasr. Kisah Nabi Nuh as Sebenarnya itu adalah nama-nama orang saleh leluhur mereka yang sudah lama wafat. Karena bujukan setan itulah, umat Nabi Nuh menamai patung-patung yang mereka buat dengan nama orang-orang saleh itu. Mereka percaya bahwa dengan menyembah patung-patung itu, berarti mereka telah berbuat kebaikan. Padahal, dulu orang-orang saleh itu menyembah Allah SWT. Tak terasa, sudah lebih dari 900 tahun Nabi Nuh berdakwah kepada umatnya. Tapi, hanya sebagian kecil dari mereka yang sadar dan menjadi pengikut Nabi Nuh. Sebagian besar lainnya tetap ingkar. Golongan yang ingkar ini bahkan tak lagi menutupi kebencian mereka terhadap Nabi Nuh Penghianatan Istri Nabi Nuh “Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada suaminya masing-masing” QS. At Tahrim 10. Ibnu Abbas radhiallahu anhuma berkata mengenai firman Allah di atas, “Pengkhianatan yang dimaksud bukanlah perbuatan zina mereka serong atau selingkuh, pent.. Pengkhianatan istri Nabi Nuh yaitu ia mengatakan kepada kaumnya bahwa suaminya gila. “Lempari saja Nuh, si tua aneh itu, dengan batu!” perintah seorang ayah kepada anaknya. Begitulah, di mana pun mereka bertemu dengan Nabi Nuh mereka pasti akan berusaha mencelakai nabi Allah yang penyabar itu. Tak hanya lelaki dan anak-anak, para wanita pun amat membenci Nabi Nuh Kebencian mereka terhadap Nabi Nuh sudah sedemikian parahnya. Mereka telah mewariskan kebencian tersebut dari generasi ke generasi. “Ya Allah! Berilah hamba kekuatan dan kesabaran. Ya Allah! Sadarkan mereka!” doa Nabi Nuh kepada Allah SWT. Nabi Nuh Mengadu Kepada Allah Harapan Nabi Nuh agar umatnya sadar dan bertobat, tidak kunjung terjadi. Malah sebaliknya, mereka semakin berbuat sewenang-wenang kepada Nabi Nuh Mereka bahkan menganggap Nabi Nuh sebagai orang tua yang gila dan menyebarkan berita bohong ke penjuru negeri. “Lihatlah si gila Nuh itu! Hendak ke manakah dia?” “Yuk, kita ganggu dia!” ajak seorang anak lelaki kepada teman-temannya. Mereka berlari menuju Nabi Nuh yang berjalan tertatih-tatih. Tentu saja, usia Nabi Nuh saat itu sudah uzur. Salah seorang dari anak-anak itu menarik keras baju Nabi Nuh Alhasil, nabi Allah itu jatuh dan terjerembap ke tanah. Namun, tak ada lagi iba atau perasaan bersalah yang hinggap di hati anak-anak itu. Mereka malah tertawa terbahak-bahak, merasa puas karena berhasil mencelakai Nabi Nuh Nabi Nuh sadar bahwa kesempatan untuk mengajak umatnya dari kesesatan dan menyembah Allah SWT sudah tertutup. “Yang masih anak-anak saja sudah sedemikian buruk perilakunya. Bagaimana nanti jika mereka besar? Tentu mereka akan menjadi lebih sesat,” pikir Nabi Nuh. Karena perlakuan kejam kaumnya itu, Nabi Nuh berdoa meminta pertolongan kepada Allah SWT. “Maka dia Nuh mengadu kepada Tuhannya, `Sesungguhnya aku telah dikalahkan, maka tolonglah aku.” Al-Qamar [54] 10 Nabi Nuh juga berdoa agar mereka yang ingkar itu ditimpakan azab. “Dan Nuh berkata, `Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hambaMu, dan mereka hanya akan melahirkan anak-anak yang jahat dan kafir.”. Nuh [71] 26-27 Kapal Nabi Nuh AS AIlah SWT menjawab doa Nabi Nuh dengan memerintahkannya untuk membuat bahtera kapal. “Lalu Kami wahyukan kepadanya, Buatlah kapal di bawah pengawasan dan petunjuk Kami, maka apabila perintah Kami datang dan tanur dapur telah memancarkan air, maka masukkanlah ke dalam kapal itu sepasang-sepasang dari setiap jenis dan keluargamu, kecuali orang yang lebih dahulu ditetapkan akan ditimpa siksaan di antara mereka….” Al-Mu’minun [23] 27 Nabi Nuh bingung karena dia tak tahu bagaimana cara membuat kapal. “Bagaimana caranya membuat kapal? Belum pernah ada satu pun kapal yang dibuat di negeri ini,” gumam Nabi Nuh Beragam pertanyaan yang muncul di benak Nabi Nuh tersebut sangat wajar. Negeri tempat tinggal Nabi Nuh dan umatnya tidak terletak di pesisir pantai, sehingga tidak ada bahtera, kapal, atau perahu di sana. Tentu saja, tak ada seorang pun di negeri itu yang memiliki keahlian membuat perahu. Tak ada yang bisa dijadikan guru oleh Nabi Nuh untuk membuat kapal. Nabi Nuh merasa sangat bimbang dan bingung. Kemudian, Allah SWT mengutus Jibril untuk mengajari Nabi Nuh cara membuat kapal. Nabi Nuh lalu mulai menebang pohon dan mengumpulkan kayu yang diperlukan untuk membuat kapal. Nabi Nuh membuat kapal itu seorang diri di sebuah bukit yang tak jauh dari rumahnya. Melihat Nabi Nuh yang sibuk turun naik bukit untuk memindahkan kayu-kayu yang telah ditebangnya, orang-orang menjadi penasaran. “Kira-kira apa yang dilakukan Nuh dengan mengangkat kayu-kayu itu ke bukit, ya?” pikir mereka. Umat Nabi Nuh yang ingkar itu terperangah begitu mengetahui Nabi Nuh sedang membuat kapal di bukit. Karena keingkaran dan kebencian yang besar kepada Nabi Nuh, perbuatan Nabi Nuh tersebut mereka jadikan sebagai bahan olok-olok. “Nuh kini telah beralih pekerjaan. Ia menjadi tukang kayu. Lihatlah dia, sedang membangun kapal besar di atas bukit sana “Dasar, si tua gila! Untuk apa dia membangun kapal besar? Sudah tahu lautan sangat jauh dari sini. Mau dilayarkan ke mana kapal sebesar itu?” “Begitulah! Jalan pikiran orang gila susah kita mengerti.” Nabi Nuh tetap membuat kapal tanpa menghiraukan hinaan itu. Akhirnya, kapal yang dibangun Nabi Nuh pun selesai. Tapi, Nabi Nuh masih menunggu isyarat dari Allah SWT tentang datangnya azab banjir besar itu. Selama masa penantian itu, umat Nabi Nuh yang ingkar menjadikan kapal tersebut sebagai tempat mereka buang hajat. “Daripada kapal sebesar ini tak terpakai, lebih balk kita manfaatkan sebagai toilet. Bagaimana menurutmu?” tanpa salah seorang dari mereka. “Boleh juga! Pokoknya selama Nuh masih ada, kita tak akan berhenti mengganggunya,” ujar yang lain. Nabi Nuh menggeleng-gelengkan kepala saat mengetahui perbuatan umatnya yang ingkar itu. “Mereka sungguh keterlaluan!” batin Nabi Nuh. Beliau kemudian berdoa kepada Allah SWT agar mengazab umatnya yang ingkar itu. Allah SWT pun mengazab mereka dengan membuat mereka sakit mata dan buta. Sambil merangkak dan meraba-raba, mereka datang ke rumah Nabi Nuh Mereka merengek-rengek ingin disembuhkan. “Kalian memang tak tahu diri!” marah Nabi Nuh. “Jika kalian mau sembuh, pergilah ke kapal dan cari kotoran kalian sendiri-sendiri! Bersihkan kapal itu dari kotoran yang telah kalian buang di sana.” Mereka pun bergegas ke kapal Nabi Nuh yang terletak di punggung bukit. Karena takut tersandung bebatuan, mereka berjalan dengan merangkak dan meraba-raba. Dalam sekejap, bukit tersebut dipenuhi manusia-manusia yang ingkar. “Ah, aku mulai sekit bisa melihat!” teriak seseorang dengan girang setelah mengoleskan matanya dengan kotorannya sendiri. Karena ingin penglihatannya cepat pulih, orang tersebut semakin giat mengoleskan matanya dengan kotoran itu. Perbuatan tersebut diikuti oleh yang lain. Bahkan, ada yang saling berebut kotoran itu, karena takut tak kebagian. Benar-benar menjijikkan! Tapi, itulah balasan yang setimpal untuk mereka. Banjir besar di zaman Nabi Nuh Kapal Nabi Nuh pun kini bersih dan terbebas dari kotoran umatnya yang ingkar tersebut. Mereka yang ingkar itu akhirnya juga sembuh dari kebutaan. Tapi, dasar keras kepala. Bukannya bertobat, mereka justru tetap menghina Nabi Nuh Pada suatu hari, Nabi Nuh merasa banjir besar yang dijanjikan Allah sebagai azab akan tiba. Nuh melihat pertandanya dari tanur tungku dari tanah liat yang digunakan untuk memasak roti telah memancarkan air. Nabi Nuh segera memerintahkan para pengikutnya untuk naik ke atas kapal. Tak lupa juga, binatang-binatang ikut masuk ke kapal Nabi Nuh dengan berpasang-pasangan. Langit tampak mendung hitam pekat dengan kilat yang menyambar-nyambar. Suara guntur pun terus bergemuruh, menciutkan hati siapa pun yang mendengarnya. Betapa mengerikannya saat itu. Hujan deras kemudian turun bagai dituangkan dari langit. Sementara dari dalam tanah, air memancar ke segala penjuru dengan dahsyatnya. Perlahan, negeri tempat tinggal Nabi Nuh tergenang oleh air yang amat banyak. Kaum yang ingkar itu pun berteriak-teriak meminta tolong kepada Nabi Nuh. “Nuh, tolonglah kami!” “Nuh, kami bertobaaat! Kami percaya bahwa kamu adalah utusan Allah!” “Nuh, berilah kami kesempatan untuk menjadi pengikutmu dan membenarkan perintahmu! Nuh, tolonglah kami!” Namun, keputusan sudah ditetapkan. Allah SWT telah menurunkan azab-Nya untuk umat Nabi Nuh yang ingkar itu. Mereka hancur binasa, dilenyapkan Allah dari muka bumi. Anak nabi nuh yang durhaka bernama Kan’an, tak luput dari azab Allah tersebut. Nabi Nuh dan para pengikutnya yang berada di dalam kapal selamat. Setelah banjir reda dan kapal mendarat di sebuah bukit, Nuh dan para pengikutnya turun dari kapal. Mereka melanjutkan kehidupan mereka sebagai orang-orang yang beriman dan berserah diri kepada Allah SWT. Hikmah dari Cerita Nabi Nuh Kita semua sebagai umat manusia manusia, tidak tahu dan tidak bisa apa-apa. Kecuali setelah Allah SWT mengajarkan mengilhamkan ilmu milik-Nya itu kepada kita. Demikian juga yang terjadi kepada Nabi Nuh dalam pembuatan bahtera besar tersebut! Cerita Anak Islami Terbaik lainnya Sejarah Mukjizat Cerita Kisah Nabi Ibrahim ASCerita Kisah Nabi Saleh AS – Dongeng Anak IslamiSejarah Kisah Nabi Hud AS – Cerita Anak IslamiMukjizat dan Kisah Nabi Nuh AS Cerita Anak MuslimCerita Anak Muslim Kisah Nabi Idris ASKisah Nabi Adam AS Dan Siti HawaCerita Anak Islami Kisah Nabi IdrisCerita Anak Islami Kisah Nabi Yahya

. 325 223 348 365 171 39 215 98

kisah nabi nuh lengkap dari lahir sampai wafat