MenurutThorsten Veblen, perubahan sosial yang terjadi di masyarakat sangat ditentukan oleh teknologi. Namun demikian, sulit untuk dibantahkan bahwa teknologi sangat memengaruhi sikap dan prilaku manusia. Namun tidak semua perubahan sosial yang terjadi di masyarakat selalu berdampak positif, akan tetapi disisi lain pasti memiliki dampak negatif.
Menurut psikologi, sebuah sikap merujuk kepada satu rangkaian emosi, kepercayaan dan perilaku terhadap objek tertentu, orang, benda atau kejadian. Seringnya sikap merupakan hasil dari pengalaman atau pola asuh dan dapat memiliki pengaruh kuat terhadap perilaku. Sikap adalah sebuah evaluasi umum akan objek, ide, dan orang – orang yang ditemui dalam masa hidup seseorang dan sangat penting karena dapat mempengaruhi pikiran, perilaku dan perasaan orang tersebut. Walaupun sikap adalah sesuatu yang akan bertahan lama, namun sikap juga bisa sikap timbul ketika seseorang berubah pikiran dari positif menjadi negatif, dari sedikit positif menjadi sangat positif atau dari tidak menentukan sikap hingga memilikinya. Karena fungsi nilai dari sikap tersebut, proses yang dapat merubahnya adalah sebuah fokus utama yang dipelajari dalam psikologi sosial. Seseorang kemungkinan sudah memiliki pendapat kuat mengenai berbagai hal dalam hidupnya mengenai berbagai pertanyaan yang timbul. Anda mungkin saja sudah mengembangkan sikap tertentu mengenai sejumlah isu dan sikap ini akan mempengaruhi kepercayaan Anda sebagaimana juga terhadap perilaku SikapSikap pada dasarnya bukan suatu pembawaan diri sejak lahir, namun merupakan hasil interaksi antara individu dan lingkungannya sehingga sikap adalah sesuatu yang dinamis. Sikap juga bisa dinyatakan sebagai hasil belajar atau dipelajari, karena itu dapat mengalami perubahan karena kondisi atau pengaruh yang diberikan dari pembelajaran sosial, perolehan informasi dan perilaku serta sikap yang didapatkan dari orang lain. Beberapa komponen pembentuk sikap yang mengawali perubahan sikap dalam psikologi sosial yaituKomponen kognitif yang berisi semua pemikiran atau ide – ide yang berkaitan dengan objek afektif yang meliputi perasaan atau emosi yang dirasakan oleh seseorang terhadap objek dari sikap perilaku yang dapat diketahui melalui respon dari subjek yang berkaitan dengan objek juga bisa tampak eksplisit dan implisit. Perilaku eksplisit adalah yang kita sadari dan mempengaruhi perilaku serta kepercayaan kita, sedangkan sikap implisit adalah yang tidak kita sadari namun masih memiliki efek pada keyakinan dan perilaku kita. Ketahui perbedaan sikap dan perilaku dalam ilmu psikologi, pengertian sikap menurut para ahli, hubungan perilaku dengan sifat, juga macam – macam sifat – ciri SikapSikap memiliki berbagai perbedaan dengan stimulus – stimulus lain yang ada pada diri manusia. Untuk membedakan sikap dengan stimulus yang lain, ada beberapa cirinya yaituSikap tidak dibawa sejak lahirPada waktu dilahirkan, manusia belum membawa sikap – sikap tertentu, yang berarti bahwa sikap tersebut terbentuk berkat perkembangan pribadi individu yang bersangkutan. Itu berarti bahwa sikap bisa dipelajari dan dapat mengalami perubahan sikap dalam psikologi berhubungan dengan objeknyaSikap selalu terbentuk dan berhubungan dengan objek – objek tertentu melalui persepsi seseorang terhadap objek tersebut . Koneksi positif atau negatif yang dialami seseorang dengan objek tertentu akan membantu menentukan perubahan sikap dalam psikologi sosial terhadap objek tersebut bisa tertuju pada sekumpulan objekSikap yang ditujukan pada suatu objek bisa meluas kepada sekumpulan objek yang sama baik itu sikap positif atau negatif, terlihat ada kecenderungan untuk menyama ratakan semua objek sikap tersebut. Ketahui mengenai contoh independensi dalam sikap mental, cara membaca karakter seseorang, teori sikap dalam psikologi, juga hubungan perilaku dengan itu relatifSikap yang telah terbentuk dan bergabung dengan nilai – nilai dalam kehidupan seseorang, maka secara relatif sikap tersebut akan bertahan lama di dalam diri orang tersebut. Sikap akan sulit berubah dan walaupun ada perubahan sikap dalam psikologi sosial akan membutuhkan waktu yang lama. Sebaliknya, apabila sikap belum tertanam dalam di diri seseorang, maka sikap itu tidak akan bertahan lama dan mudah mengalami perubahan sikap dalam psikologi sosial secara SikapUnsur – unsur yang membentuk sikap menciptakan suatu nuansa tertentu yang bisa menjelaskan adanya perbedaan sikap orang – orang terhadap objek yang sama. Ketiga unsur tersebut berhubungan erat dan konsisten, sehingga menggambarkan sikap individu terhadap stimulus yang dihadapi dan juga menentukan perubahan sikap dalam psikologi sosial. Sikap bersumber dari tiga hal yaituPengalaman pribadi – Sikap terbentuk secara langsung sebagai hasil dari pengalaman tertentu. Pengalaman tersebut bisa muncul dari pengalaman pribadi langsung atau berdasarkan sosial – Peraturan sosial dan norma sosial bisa memiliki pengaruh kuat pada perilaku. Peraturan sosial berhubungan pada bagaimana orang – orang diharapkan untuk berperilaku dalam peran atau konteks tertentu. Norma sosial melibatkan peraturan masyarakat untuk perilaku apa yang dipandang belajar – Sikap bisa dipelajari dalam banyak cara, misalnya melalui pengamatan pada citra yang menarik dan menyebabkan seseorang memiliki asosiasi positif dengan sesuatu – Sikap juga bisa terbentuk dari pengamatan terhadap orang – orang di sekitar mereka. Ketika Anda mengagumi seseorang yang menunjukkan sikap tertentu, lebih mungkin jika Anda juga mengadopsi keyakinan yang sama. Misalnya anak – anak yang mengamati perilaku orang tua mereka pada akhirnya akan mulai memperlihatkan sikap yang sering mengasumsikan bahwa perilaku orang – orang sejalan dengan sikap mereka. Namun para psikolog sosial menemukan bahwa perilaku dan sikap nyata tidak selalu sejalan. Para peneliti menemukan bahwa orang – orang lebih mungkin berperilaku menurut sikap mereka dalam beberapa kondisi tertentuKetika sikap terbentuk sebagai hasil pengalaman pribadiKetika Anda adalah ahli pada subjek tertentuKetika sedang mengharapkan hasil yang baikKetika sikap diekspresikan secara berulang – ulangKetika sedang bertahan untuk menang atau kehilangan sesuatu dalam satu masalah. Perubahan Sikap Untuk Menyamai PerilakuDalam beberapa kasus, orang mungkin benar – benar akan merubah sikap mereka agar dapat lebih sejalan dengan perilaku mereka. Sikap bisa memiliki efek yang kuat pada perilaku, namun hal itu tidaklah permanen. Pengaruh sama yang mengarah kepada pembentukan perilaku juga dapat menciptakan perubahan sikap. Proses perubahan sikap dalam psikologi sosial bisa terjadi melalui beberapa pendekatan, antara lain dengan pendekatan proses ganda. Proses ganda ini terjadi ketika seseorang melakukan upaya kognitif dengan intensitas yang relatif sedikit atau rendah, dan ketika seseorang melakukan upaya kognitif dengan intensitas Rendah UpayaPerubahan sikap dalam psikologi sosial bisa terjadi ketika faktor – faktor yang memotivasi seseorang untuk berpikir rendah dan melakukan proses usaha rendah. Jenis proses rendah upaya dalam perubahan sikap pada psikologi sosial. Proses rendah upaya ini terbagi lagi menjadi beberapa tipe klasik – Adalah salah satu cara untuk menghasilkan perubahan sikap dalam psikologi sosial dengan berulang kali mengasosiasikan objek sikap yang awalnya netral dengan stimulus lain yang sudah bermakna positif atau Afektif – Dalam proses ini melibatkan dua jenis rangsangan yang ditemui tepat sebelum menemukan objek sikap baru dan tidak menemukan dengan cara mengikutinya. Reaksi terhadap stimulus positif atau negatif ini akan menghasilkan perubahan sikap dalam psikologi yang Lebih – Cara ini merupakan paparan berulang terhadap suatu objek sikap yang pada akhirnya akan menghasilkan perubahan sikap, misalnya dari positif menjadi negatif dan sebaliknya. Efeknya paling kuat terjadi ketika objek diulang diluar – Satu proses inferensial untuk perubahan perilaku melibatkan keseimbangan kognitif, yang dicapai ketika orang – orang setuju dengan apa yang mereka sukai dan tidak setuju pada apa yang tidak – Pada tingkat yang paling umum, atribusi terkait dengan kesimpulan yang dibuat seseorang mengenai dirinya sendiri dan orang lain setelah melihat perilaku dan situasi dimana terjadinya hal – Adalah aturan mengenai keputusan sederhana yang didasarkan pada pengalaman atau pengamatan yang dilakukan sebelumnya. Aturan sederhana ini dapat digunakan untuk membentuk evaluasi ketika motivasi dan kemampuan berpikir yang ada berada dalam tahap Proses Upaya TinggiProses ini membutuhkan penggunaan sumber daya mental yang lebih besar sehingga disebut upaya Kognitif – Sikap orang yang berubah melalui upaya kognitif tinggi menghasilkan beberapa aspek yang penting untuk dipertimbangkan. Tanggapan secara kognitif terhadap suatu objek sikap dan pesan persuasi jenis apapun yang diterima oleh topik Nilai – Harapan – Semakin besar kemungkinan suatu objek sikap dihubungkan dengan konsekuensi positif maka sikap yang dihasilkan semakin Proses Disonansi – Teori disonansi kognitif menyatakan bahwa orang mendapatkan motivasi agar dapat memiliki sikap yang konsisten. Rata – rata orang yang mengalami ini akan merasakan peningkatan detak jantung, telapak tangan yang berkeringat, dan lain sebagainya. Jenis Perubahan SikapPerubahan sikap dalam psikologi sosial bisa digolongkan dalam beberapa jenis yaituIncongruent Change – Perubahan sikap yang bertentangan dan ditandai dengan perbedaan dari sikap Change – Perubahan sikap yang tandanya melalui arah perubahan yang sejalan dengan sikap semula, atau berupa sikap yang menguatkan sikap – Perubahan dari perilaku yang dilakukan melalui proses pembelajaran sejak pemberian terpenting dari sikap salah satunya adalah kekuatannya untuk mengalami perubahan sikap dalam psikologi sosial. Kekuatan dikaitkan dengan sikap yang gigih, menolak perubahan dan memiliki kemampuan untuk memprediksi perilaku yang akan timbul setelahnya. Sikap lebih tinggi yang dihasilkan oleh proses kognitif ada memperkuat karakteristik ini. Sikap sering didasarkan pada infoemasi yang lebih konsisten, informasi yang lebih berkembang, juga dipegang oleh orang besar yang menghasilkan .
Syukuralhamdulillah, saya ucakan kepada Allah STW, yang karena bimbingannyalah maka saya bisa menyelesaikan sebuah karya tulis pengantar sosiologi berjudul "Dampak Perubahan Sosial Dan Kebudayaan Terhadap Kehidupan Masyarakat” . Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan karya yang bisa Perubahan Sosial di Masyarakat 17 1. Tidak ada masyarakat yang berhenti berkembang karena setiap masyarakat akan mengalami perubahan, baik yang terjadi secara lambat maupun secara cepat. 2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu akan diikuti dengan perubahan-perubahan pada lembaga- lembaga sosial lainnya. Lembaga-lembaga sosial tadi sifatnya interdependen sehingga sulit sekali untuk mengisolasi perubahan pada lembaga-lembaga sosial tertentu saja. Proses awal dan proses-proses selanjutnya merupakan suatu mata rantai. 3. Perubahan-perubahan sosial yang cepat biasanya mengakibatkan disorganisasi yang bersifat sementara karena berada di dalam proses penyesuaian diri. Disorganisasi akan diikuti oleh suatu reorganisasi yang mencakup pemantapan kaidah-kaidah dan nilai-nilai lain yang baru. 4. Perubahan-perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau bidang spiritual saja karena kedua bidang tersebut mempunyai kaitan dan timbal balik yang sangat kuat. Berdasarkan beberapa hal tersebut, proses-proses perubahan sosial yang menyangkut penyesuaian masyarakat terhadap perubahan, saluran-saluran perubahan, disorganisasi, dan reorganisasi adalah sebagai berikut. 1. Penyesuaian Masyarakat terhadap Perubahan Keserasian atau harmoni dalam masyarakat social equilibrium merupakan keadaan yang diinginkan setiap masyarakat. Keserasian masyarakat dimaksudkan sebagai suatu keadaan ketika lembaga- lembaga kemasyarakatan yang pokok benar-benar berfungsi dan saling mengisi. Dalam keadaan demikian, individu secara psikologis merasakan akan adanya ketenteraman karena tidak adanya pertentangan dalam norma-norma dan nilai-nilai. Setiap kali terjadi gangguan terhadap kehidupan, masyarakat dapat menolaknya atau mengubah susunan lembaga-lembaga kemasyarakatannya dengan maksud menerima unsur yang baru. Akan tetapi, kadang unsur yang baru dipaksakan masuknya oleh suatu kekuatan. Jika masyarakat tidak dapat menolaknya karena unsur baru tersebut tidak menimbulkan kegoncangan, pengaruhnya tetap ada, tetapi sifatnya dangkal dan terbatas pada bentuk luarnya. Norma-norma dan nilai-nilai sosial tidak akan terpengaruh olehnya dan dapat berfungsi secara wajar. Referensi Sosiologi Matrilineal yakni garis keturunan ke atas yang ditarik pada penghubung wanita melalui ibu garis keturunan ibu. Sumber Sosiologi Suatu Pangantar, 1993 Gambar Bulog Bulog merupakan salah satu lembaga kemasyarakatan dalam bidang ekonomi. Sumber Tempo, 1 Februari 2004 Di unduh dari 18 Sosiologi Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Kadang unsur-unsur baru dan lama yang bertentangan secara bersamaan memengaruhi norma-norma dan nilai-nilai yang kemudian berpengaruh pula pada warga masyarakat. Hal itu berarti ada gangguan yang terus-menerus terhadap keserasian masyarakat. Keadaan tersebut berarti bahwa ketegangan-ketegangan serta kekecewaan di antara para warga tidak mempunyai saluran pemecahan. Apabila ketidakserasian dapat dipulihkan kembali setelah terjadi suatu perubahan, keadaan tersebut dinamakan penyesuaian adjustment. Jika sebaliknya yang terjadi, dinamakan ketidakpenyesuaian sosial maladjustment yang mungkin mengakibatkan terjadinya anomie. Suatu perbedaan dapat diadakan antara penyesuaian dari lembaga- lembaga kemasyarakatan dan penyesuaian dari individu yang ada dalam masyarakat tersebut. Peranan keluarga-keluarga besar atau masyarakat hukum adat semakin berkurang. Kesatuan-kesatuan kekeluargaan besar atas dasar ikatan atau kesatuan wilayah tempat tinggal terpecah menjadi kesatuan-kesatuan kecil. Misalnya, dalam tradisi di Minangkabau, wanita mempunyai kedudukan penting karena garis keturunan yang matrilineal, terlihat adanya suatu kecenderungan hubungan antara anggota keluarga batih lebih erat. Hubungan antara anak-anak dan ayahnya yang semula dianggap tidak mempunyai kekuasaan apa-apa terhadap anak-anak karena ayah dianggap sebagai orang luar, cenderung bergeser. Pendidikan anak-anak yang sebelumnya dilakukan oleh keluarga ibu diserahkan kepada ayah. Jika seorang individu tidak ingin mengalami tekanan-tekanan psikologis, harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi. 2. Saluran-Saluran Perubahan Sosial Beberapaorang melibatkan diri bada sebuah gerakan sosial karena adanya rasa kehilangan, kekurangan, atau bahkan penderitaan terhadap keadaannya atau sebagai dampak dari perubahan sosial yang terjadi yang tidak dapat diterima yang juga termasuk juga dalam faktor pembentuk kelompok sosial. Sebagai contoh seperti dibidang ekonomi, ketika beberapa – Pada hakikatnya, kehidupan sosial masyarakat bersifat dinamis. Artinya, kehidupan masyarakat selalu mengalami perubahan, tidak stagnan. Perubahan tersebut bisa berupa perubahan kecil hingga perubahan besar yang membawa dampak besar dari buku Perubahan Sosial 2018 karya Joan Hesti Gita Purwasih dan Sri Muhammad Kusumantoro, perubahan sosial merupakan suatu variasi cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan, komposisi penduduk, ideologi, maupun adanya penemuan baru dalam masyarakat. Perubahan sosial tidak selalu tentang kemajuan, bisa juga tentang kemunduran. Meskipun begitu, dinamika sosial selalu diarahkan kepada gejala transformasi yang bersifat linier. Perubahan sosial tidak bisa dipandang hanya dari satu sisi saja. Sebab satu perubahan bisa mengakibatkan perubahan di sektor-sektor juga Lembaga Pengendalian Sosial Jenis dan Fungsinya Memahami perubahan sosial dapat dilakukan dengan mempelajari teori-teori yang membangun perubahan sosial. Ada empat jenis teori perubahan sosial, yaitu Teori Evolusi Teori ini beranggapan bahwa perubahan sosial terjadi akibat perubahan cara pengorganisasian masyarakat, sistem kerja, perkembangan sosial, dan sistem kerja. Di dalam teori ini perubahan sosial dibedakan menjadi menjadi dua jenis, yaitu revolusi dan evolusi. Revolusi merupakan perubahan sosial yang terjadi secara cepat, misalnya revolusi politik. Contohnya bisa kita lihat kondisi sebelum dan sesudah pengunduran diri Soeharto. Setelah Orde Baru tumbang, rakyat tak lagi takut mengkritisi pemerintahnya. Sedangkan evolusi merupakan perubahan sosial yang terjadi secara lambat. Contohnya peralihan penggunaan bahan bakar minyak menuju bahan bakar gas. Di Indonesia, transisi ini berlangsung amat lama. A LATAR BELAKANG. Pendidikan dan perubahan sosial, keduanya saling bertautan satu dengan yang lain. Keduanya saling mempengaruhi, sehingga berdampak luas di masyarakat. Pendidikan adalah lembaga yang dapat dijadikan sebagai agen pembaharu/perubahan sosial dan sekaligus menentukan arah perubahan sosial yang disebut dengan pembangunan mesyarakat. Debu beterbangan. Air bertetesan. Daun berguguran. Karena manusia perlu terus bergerak untuk menyelaraskan dinamika kehidupan. Hidup ini penuh perubahan. Bagaimana arah perubahan yang terjadi bergantung pada sikap manusia itu sendiri. Haruskah setiap orang berubah mengikuti arus begitu saja? Ataukah mereka tidak perlu melepaskan pendirian mereka hanya untuk mengikuti perubahan yang tidak jelas hulu dan hilirnya? Bagaimanakah seseorang perlu bersikap menghadapi perubahan? Bagaimanakah karakteristik orang yang pandai menyesuaikan diri di tengah derasnya arus perubahan?Mampu menyelesaaikan masalah dengan berbagai cara yang efektif dan yang mampu menyesuaikan diri adalah orang yang mau dan mampu menyelesaikan masalah dengan berbagai cara yang efektif dan efisien. Ketika ia menggunakan sebuah cara namun tidak menghasilkan hasil yang diharapkan, orang tersebut tidak akan berhenti untuk mencoba menyelesaikan masalah yang ada. Sesuai dengan kata pepatah, bahwa ada seribu jalan menuju Roma. Begitu pula dengan adanya seribu pilihan cara menuju suatu kembali ke keadaan semula setelah menghadapi Google Baru Seringkali seseorang merasa jatuh ketika menghadapi masalah. Tak jarang, masalah justru membuat seseorang semakin merasa tidak berdaya. Padahal, masalah ada hanya ketika kita mampu menyelesaikannya atau sekadar belajar dari keberadaannya, yakni ketika kita mau berjuang menghadapinya. Terlepas dari berhasil atau tidaknya kita menyelesaikan masalah, masalah tidak hadir untuk membuat kita selamanya terjatuh. Orang yang mampu menyesuaikan diri adalah orang yang mampu bangkit kembali ketika menghadapi mengatur yang terbaik bagi orang perlu mengenali diri masing-masing, begitu pula apa yang terbaik baginya. Manusia hidup bukan untuk dikendalikan oleh pihak lain karena setiap orang memiliki versi terbaik dari dirinya. Bagaimana seseorang mengenali kelebihan dan kekurangannya akan berpengaruh dalam pengambilan keputusan. Seberapa pun besar pengaruh dari pihak luar, sejatinya setiap orang perlu mengenali apa yang terbaik bagi mengenali diri Anda mempertanyakan siapakah Anda, seberapa bernilai diri Anda, ataupun apa tujuan hidup Anda? Pada dasarnya, setiap orang perlu mengetahui siapa dirinya. Seperti yang dikatakan Nick Vujicic bahwa, "Saya bahagia karena saya telah menemukan tujuan hidup saya." Sekarang coba Anda pertanyakan kembali, seberapa jauh Anda telah mengenal diri Anda? IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
A PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL. Perubahan sosial merupakan perubahan – perubahan yang terjadi pada lembaga – lembaga kemasyarakan dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sstem sosialnya, termasuk nilai, sikap – sikap sosial, dan pola perilaku di antara kelompok – kelompok dalam masyarakat. Pendapat beberapa ahli sosiologi mengenai
Daftar Isi Pengertian Perubahan Sosial Faktor Penghambat Perubahan Sosial Dampak Terhambatnya Perubahan Sosial 1. Adanya Disorientasi Nilai dan Norma 2. Perubahan Tingkah Laku 3. Budaya Konsumtif yang Semakin Besar 4. Berkembangnya Sifat Individualisme 5. Munculnya Konflik Sosial Vertikal dan Horizontal 6. Lembaga-lembaga Sosial yang Ada Tidak Dapat Berfungsi Maksimal 7. Meningkatnya Pengangguran 8. Adanya Kesenjangan Sosial 9. Terjadinya Berbagai Bentuk Kerusakan Lingkungan dan Bencana Alam - Tanpa kita sadari, perubahan sosial telah terjadi dalam kehidupan. Bahkan, perubahan sosial dianggap sebagai fenomena yang selalu ada dan tak bisa dihindari. Perubahan sosial dapat dilihat sebagai dinamika yang bermanfaat secara positif bagi kelangsungan hidup ketika perubahan sosial terhambat, akan ada hal-hal dalam kehidupan yang mungkin terpengaruh secara negatif. Apa saja tujuh faktor penghambat perubahan sosial dan dampak yang diberikannya? Simak artikel berikut ini!Pengertian Perubahan SosialMengutip situs perubahan sosial menjadi fenomena kehidupan sosial yang tak terhindarkan oleh setiap individu atau kelompok masyarakat. Perubahan sosial adalah perubahan bentuk yang mencakup keseluruhan aspek kehidupan masyarakat. Sementara itu, Goa dalam jurnal Perubahan Sosial dalam Kehidupan Bermasyarakat menyatakan, perubahan sosial adalah suatu proses perubahan struktur atau tatanan yang diterapkan dalam masyarakat. Perubahan ini terjadi untuk membentuk pola pikir, sikap, dan kehidupan sosial yang inovatif dan lebih perubahan sosial dapat terjadi sepanjang kehidupan manusia, baik dalam lingkup lokal maupun global. Hal ini dikarenakan masyarakat merupakan suatu hal yang dinamis dan heterogen sehingga berbagai unsur dalam kehidupan dapat berubah untuk mempertahankan keseimbangan perubahan sosial tidak dapat selalu berjalan mulus. Ada sejumlah hambatan yang muncul karena berbagai faktor dalam proses perubahannya. Berikut ini faktor penghambat perubahan sosialHubungan yang renggang dalam kehidupan ilmu pengetahuan dan teknologi yang masyarakat yang masih takut akan terjadinya disintegrasi meninggalkan tradisi.Prasangka terhadap budaya yang tertanam kuat dalam setiap individu perbedaan Terhambatnya Perubahan SosialKetika perubahan sosial terhambat, akan ada hal-hal dalam kehidupan masyarakat yang ikut terpengaruh secara negatif, entah kemunduran yang ditandai dengan maraknya tindak kriminalitas, konflik sosial, deviasi sosial, hingga berbagai masalah sosial lainnya. Pada akhirnya, perubahan sosial yang terhambat ini menjadi titik jenuh dalam kehidupan adalah dampak-dampaknya menurut modul Sosiologi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan1. Adanya Disorientasi Nilai dan NormaSemakin tinggi kebutuhan masyarakat akan kebebasan atau independensi dari otoritas tradisional yang berlaku, semakin tinggi juga kemungkinan norma dan nilai terabaikan. Hal ini perlu diatasi agar pelencengan nilai dan norma tidak berlanjut pada aksi-aksi yang lebih Perubahan Tingkah LakuDampak selanjutnya adalah perubahan tingkah laku. Perubahan ini menjuru pada perilaku menyimpang dari individu atau kelompok tertentu. Suatu perilaku dianggap menyimpang jika tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berlaku di Budaya Konsumtif yang Semakin BesarTerhambatnya perubahan sosial juga berdampak terhadap budaya konsumtif suatu individu. Semakin lama, konsumsi barang dilakukan sebagai simbol Berkembangnya Sifat IndividualismeDampak selanjutnya dari terhambatnya perubahan sosial adalah berkembanganya sifat individualisme. Masyarakat mulai mementingkan kepentingan pribadi tanpa memperhatikan kepentingan hukum. Akhirnya, hubungan antar manusia menjadi sekunder atau terbatas pada bidang kehidupan tertentu Munculnya Konflik Sosial Vertikal dan HorizontalTerhambatnya perubahan sosial dapat menyebabkan konflik dan kekerasan vertikal dan horizontal. Konflik vertikal berarti konflik yang terjadi di antara masyarakat dalam satu struktur dengan tingkatan dan hierarki tertentu, sedangkan konflik horizontal adalah konflik antara individu dan kelompok dengan kedudukan Lembaga-lembaga Sosial yang Ada Tidak Dapat Berfungsi MaksimalUmumnya, konflik yang timbul antara kelompok pendukung dan penentang perubahan sosial membuat lembaga sosial sulit berfungsi secara maksimal. Oleh karena itu, konflik antar kelompok perlu Meningkatnya PengangguranPerubahan sosial yang terhambat juga menyebabkan angka pengangguran meningkat. Hal ini dapat terjadi ketika masyarakat tidak siap menyesuaikan diri dengan pola industrialisasi yang seharusnya menciptakan peluang usaha dan kesempatan kerja yang lebih besar. Alhasil, jumlah pengangguran pun semakin Adanya Kesenjangan SosialKesenjangan sosial dapat terjadi ketika sejumlah masyarakat tidak mau atau mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada. Alhasil, kualitas hidup menurun dan semakin terbelakang. Sebaliknya, mereka yang mau dan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan akan meraih peningkatan kualitas hidup. Dari sini, kesenjangan sosial pun akhirnya Terjadinya Berbagai Bentuk Kerusakan Lingkungan dan Bencana AlamSelanjutnya, perubahan sosial yang terhambat juga dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan bencana alam. Pemanasan global sendiri cenderung terjadi karena pola kehidupan masyarakat yang mengalami industrialisasi dan pola konsumtif yang tujuh faktor penghambat perubahan sosial beserta dampak yang dihasilkannya. Perubahan sosial sendiri merupakan fenomena yang tak terhindarkan dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, bila seseorang melakukan penolakan terhadap perubahan fenomena, akan ada sejumlah hal yang terdampak secara negatif. Semoga artikel ini membantu Anda mengetahui pentingnya perubahan sosial, ya! Simak Video "Pesona Wisata Sumenep Pantai, Sejarah, dan Tradisi" [GambasVideo 20detik] des/fds

individusesuai dengan apa yang terjadi sebenarnya. 4. Dukungan Sosial Teman Sebaya Taylor (2012 ) menyebutkan bahwa dukungan sosial merupakan penggambaran informasi dari satu

ο»ΏPenyesuaian sosial social adjustment adalah kemampuan seseorang dalam berperilaku untuk dapat menyesuaikan diri dalam kelompok dan lingkungannya yang ditunjukkan dengan sikap dan tingkah laku yang menyenangkan, serta dapat berinteraksi dengan orang lain dan mampu berpartisipasi secara fisik maupun sosial sehingga tercipta hubungan yang harmonis dengan lingkungan. Penyesuaian sosial merupakan suatu proses mental dan tingkah laku yang mendorong seseorang untuk menyesuaikan diri sesuai dengan keinginan yang berasal dari dalam dirinya sendiri yang dapat diterima oleh lingkungannya. Penyesuaian sosial sangat penting bagi seseorang untuk menunjang kesuksesan di masa depan dalam menjalin hubungan dengan orang-orang di sekitarnya. Keseluruhan proses hidup dan kehidupan individu akan selalu diwarnai oleh hubungan dengan orang lain, baik itu dengan lingkup keluarga, sekolah, maupun masyarakat secara luas, sebagai makhluk sosial, individu selalu membutuhkan pergaulan dalam hidupnya dengan orang lain, pengakuan, dan penerimaan terhadap dirinya dari orang lain. Berikut definisi dan pengertian penyesuaian sosial dari beberapa sumber buku Menurut Schneiders 2008, penyesuaian sosial adalah kemampuan atau kapasitas yang dimiliki individu untuk bereaksi secara efektif dan wajar terhadap realita, situasi, dan hubungan sosial sehingga tuntutan hidup bermasyarakat terpenuhi dengan cara yang dapat diterima dan memuaskan. Menurut Mu’tadin 2002, penyesuaian sosial adalah suatu proses saling mempengaruhi antar individu yang menghasilkan suatu pola kebudayaan dan tingkah laku yang sesuai dengan aturan, hukum, adat dan nilai-nilai yang dipatuhi, demi tercapainya penyelesaian bagi persoalan-persoalan hidup. Menurut Hurlock 2005, penyesuaian sosial merupakan keberhasilan seseorang untuk menyesuaikan diri terhadap orang lain pada umumnya dan terhadap kelompok pada khususnya. Menurut Handayani 2006, penyesuaian sosial adalah suatu proses yang terus menerus berlangsung dan selalu berubah dalam kaitannya dengan orang lain, peristiwa-peristiwa yang dialami dan kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi kehidupannya seperti teman-temannya, keluarga, perkembangan fisik serta proses penuaan dalam lingkungan. Menurut Chaplin 1997, penyesuaian sosial adalah penjalinan hubungan secara harmonis atau relasi dengan lingkungan sosial, mempelajari pola tingkah laku yang diperlukan atau mengubah kebiasaan yang ada sedemikian rupa sehingga cocok bagi masyarakat sosial. Aspek-aspek Penyesuaian Sosial Menurut Hurlock 2005, aspek-aspek penyesuaian sosial adalah sebagai berikut Penampilan nyata. Over performance yang diperlihatkan individu sesuai norma yang berlaku di dalam kelompoknya, berarti individu dapat memenuhi harapan kelompok dan ia di terima menjadi anggota kelompok tersebut. Penyesuaian diri terhadap berbagai kelompok. Artinya bahwa individu tersebut mampu menyesuaikan diri secara baik dengan setiap kelompok yang dimasukinya, baik teman sebaya maupun orang dewasa. Sikap sosial. Artinya individu mampu menunjukkan sikap yang menyenangkan terhadap orang lain, ikut pula berpartisipasi dan dapat menjalankan perannya dengan baik dalam kegiatan sosial. Kepuasan pribadi. Ditandai dengan adanya rasa puas dan perasaan bahagia karena dapat ikut ambil bagian dalam aktivitas kelompoknya dan mampu menerima diri sendiri apa adanya dalam situasi sosial. Sedangkan menurut Schneiders 2008, aspek-aspek penyesuaian sosial adalah sebagai berikut Recognition menghormati dan menerima hak-hak orang lain. Dalam hal ini individu tidak melanggar hak-hak orang lain yang berbeda dengan dirinya, untuk menghindari terjadinya konflik sosial. Ketika kita dapat menghargai dan menghormati hak-hak orang lain maka orang lain akan menghormati dan menghargai hak-hak kita sehingga hubungan sosial antar individu dapat terjalin dengan sehat dan harmonis. Participation melibatkan diri dalam berelasi. Setiap individu harus dapat mengembangkan dan memelihara persahabatan. Seseorang yang tidak mampu membangun relasi dengan orang lain dan lebih menutup diri dari relasi sosial akan menghasilkan penyesuaian diri yang buruk. Individu ini tidak memiliki ketertarikan untuk berpartisipasi dengan aktivitas di lingkungannya serta tidak mampu untuk mengekspresikan diri mereka sendiri, sedangkan bentuk penyesuaian akan dikatakan baik apabila individu tersebut mampu menciptakan relasi yang sehat dengan orang lain, mengembangkan persahabatan, berperan aktif dalam kegiatan sosial, serta menghargai nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Social approval minat dan simpati terhadap kesejahteraan orang lain. Hal ini dapat merupakan bentuk penyesuaian diri di masyarakat, dimana individu dapat peka dengan masalah dan kesulitan orang lain di sekelilingnya serta bersedia membantu meringankan masalahnya. Selain itu individu juga harus menunjukan minat terhadap tujuan, harapan dan aspirasi, cara pandang ini juga sesuai dengan tuntutan dalam penyesuaian keagamaan religious adjustment. Altruisme memiliki sifat rendah hati dan tidak egois. Rasa saling membantu dan mementingkan orang lain merupakan nilai-nilai moral yang aplikasi dari nilai-nilai tersebut merupakan bagian dari penyesuaian moral yang baik yang apabila diterapkan di masyarakat secara wajar dan bermanfaat maka akan membawa pada penyesuaian diri yang kuat. Bentuk dari sifat-sifat tersebut memiliki rasa kemanusiaan, rendah diri, dan kejujuran dimana individu yang memiliki sifat ini akan memiliki kestabilan mental, keadaan emosi yang sehat dan penyesuaian yang baik. Conformity menghormati dan menaati nilai-nilai integritas hukum, tradisi dan kebiasaan. Adanya kesadaran untuk mematuhi dan menghormati peraturan dan tradisi yang berlaku di lingkungan maka ia akan dapat diterima dengan baik di lingkungannya. Indikator Penyesuaian Sosial Menurut Mahmud 1990, terdapat beberapa indikator yang menunjukkan seseorang memiliki tingkat penyesuaian sosial dengan baik, yaitu sebagai berikut Berpartisipasi di dalam masyarakat. Aktivitas sosial itu sama pentingnya dengan aktivitas individual, orang yang berada dalam satu kelompok akan lupa dengan masalah-masalah yang dialaminya dan menemukan kepuasan karena saling bertukar pikiran, bekerja-sama dan sebagainya. Memiliki hubungan yang penuh kepercayaan dengan orang lain. Satu diantara cara-cara terbaik untuk mengurangi ketegangan adalah membicarakan kesulitan-kesulitan sendiri dengan seorang karib, dengan demikian dia bebas mengungkapkan perasaan malu dan takutnya. Bersikap Objektif. Orang yang bersikap objektif tidak menutup mata terhadap kenyataan, keinginan-keinginannya, tidak membutakannya, karena itu dia dapat memanfaatkan kekuatan-kekuatan yang ada di sekitarnya untuk memuaskan dorongan-dorongannya dengan baik. Mengerti dan memahami. Orang yang well-adjustted berusaha bersikap objektif bukan saja terhadap dirinya sendiri, tetapi juga terhadap lingkungannya. Tidak bersikap serius. Orang yang well-adjusted dapat menertawakan dirinya sendiri, dapat melihat hal-hal yang aneh pada tingkah lakunya. Hidup pada saat sekarang. Untuk penyesuaian yang baik orang perlu sekali hidup di dalam dan dengan situasi sebagaimana adanya serta mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam situasi-situasi tersebut. Mencemasi masa depan dan menyesali masa lalu tidak akan membantu seseorang memecahkan persoalan yang dihadapinya. Sedangkan menurut Sundari 2005, seseorang dikatakan memiliki penyesuaian diri yang positif apabila dapat menunjukkan ciri-ciri berikut ini Tidak adanya ketegangan emosi. Bila individu menghadapi masalah, emosinya tetap tenang, tidak panik, sehingga dalam memecahkan masalah dengan menggunakan rasio dan dapat mengendalikan emosinya. Dalam memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan rasional, mengarah pada masalah yang dihadapi secara langsung dan mampu menerima segala akibatnya. Dalam memecahkan masalah bersikap realistis dan objektif. Bila seseorang menghadapi masalah segera dihadapi secara apa adanya, tidak ditunda-tunda. Apapun yang terjadi dihadapi secara wajar tidak menjadi frustrasi, konflik maupun kecemasan. Mampu mempelajari ilmu pengetahuan yang mendukung apa yang dihadapi, sehingga dengan pengetahuan itu dapat digunakan menanggulangi timbulnya masalah. Dalam menghadapi masalah butuh kesanggupan membandingkan pengalaman diri sendiri maupun pengalaman orang lain, yang mana pengalaman-pengalaman ini memberikan sumbangan dalam membantu memecahkan masalah. Daftar Pustaka Schneider, 2008. Personal Adjustment and Mental Health. New York Holtt Mahmud. 1990. Psikologi suatu pengantar. Yogyakarta BPFE. Mu’tadin, Z. 2002. Kemandirian sebagai Kebutuhan Psikologis Remaja. Hurlock, 2004. Psikologi Perkembangan. Jakarta Gelora Aksara Pratama. Hurlock, 2005. Perkembangan Anak. Jakarta Erlangga. Handayani, W. 2006. Psikologi keluarga. Jakarta Pustaka Utama. Chaplin, 1997. Kamus lengkap psikologi. Jakarta Grafindo Persada. Sundari, Siti. 2005. Kesehatan Mental dalam Kehidupan. Jakarta Rineka Cipta.
. 160 280 407 182 183 187 349 298

mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan sosial yang terjadi merupakan sikap